Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Balapan F1 Singapura Terancam Batal Gara-Gara Kabut Asap Indonesia

Minggu, 15 September 2019 – 16:36 WIB
Balapan F1 Singapura Terancam Batal Gara-Gara Kabut Asap Indonesia - JPNN.COM
Pengendara kendaraan bermotor menembus kabut asap pekat dampak dari kebekaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9). Foto: ANTARA FOTO/Rony Muharrman/foc

jpnn.com, SINGAPORE - Balapan Formula 1 Singapura di Sirkuit Marina Bay, 22 September terancam batal lantaran kabut asap yang dipicu kebakaran hutan di Indonesia.

“Kondisi udara semakin buruk akibat kabut asap yang menyelimuti langit Singapura sore ini,” bunyi pernyataan Badan Lingkungan Hidup Singapura (NEA) seperti dikutip Antara dari AFP.

“Kondisi ini disebabkan karena adanya kiriman kabut asap akibat kebakaran hutan yang terbawa angin dari Pulau Sumatra ke Singapura.”

NEA menyatakan bahwa Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Singapura semakin memburuk, dan sudah mencapai angka 112 di beberapa daerah pada Sabtu malam.

Indeks 101-200 termasuk dalam kategori tidak sehat. Maka NEA pun menyarankan warganya untuk tidak beraktivitas di luar ruangan terlalu lama. Akibat kabut asap itu, beberapa warga Singapura terlihat menggunakan masker. Namun, kondisi itu belum mengganggu aktivitas sehari-hari mereka.

Panitia penyelenggara Formula 1 Singapura mengatakan ada kemungkinan keberlangsungan balapan tahun ini terhalang lantaran kabut asap. “Rencana sudah dirumuskan dan didiskusikan dengan stakeholder, pemerintah setempat dan komunitas Formula 1,” kata penyelenggara Formula 1 Singapura.

“Kabut asap berdampak pada jarak pandang, kesehatan masyarakat dan masalah operasional, maka F1 Singapura akan bekerja sama dengan instansi terkait sebelum membuat keputusan mengenai keberlanjutan acara tersebut.” (shofi/ant/jpnn)

Badan lingkungan hidup setempat menyebut kondisi udara semakin buruk akibat kabut asap yang menyelimuti langit Singapura.

Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News