Bamsoet: Yang Penting Tahu Dulu Siapa Pemain
jpnn.com - DENPASAR - Penyalahgunaan narkoba di Bali mendapat sorotan serius dari Komisi III DPR RI. Tak tanggung-tanggung Pulau Dewata mendapat prioritas alias menjadi provinsi pertama dalam kunjungan kerja bertajuk Panja Pengawasan Penegakan Hukum Terkait Sindikat Narkoba.
Ketua Komisi III Bambang Soesatyo menyebut Bali dipilih atas pertimbangan tingginya angka penyalahgunaan narkoba dan fakta miris keterlibatan aparat penegak hukum (mantan Dirnarkoba Polda Bali Kombes Pol Franky Haryanto Parapat).
Bambang bersama lima orang anggota Komisi III, yakni Dossy Iskandar Prasetyo, Ikhsan Sulistyo, Abdul Kadir Karding, Benny K. Harman, dan Aboe Bakar Al-Habsy menyodorkan rentetan pertanyaan kepada instansi Polda Bali, Kemenkumham Bali, Imigrasi, Kejaksaan Tinggi (Kajati) Bali, dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali di Gedung Kemala Hikmah Mapolda Bali Senin (10/10) kemarin,
Sayangnya, banyak pertanyaan dalam kunjungan kerja yang berlangsung hingga pukul 12.25 tak terjawab tuntas. Khususnya tentang pemetaan sindikat peredaran gelap narkoba di Bali.
“Kalau kita tidak tahu musuh gimana caranya kerja? Siapa sebetulnya para pemain di sembilan wilayah Bali? Yang penting tahu dulu siapa para pemain itu. Kerja BNNP harusnya sudah sampai pada pemetaan bandar narkoba,” ucap Bambang Soesatyo dilansir Bali Express (Jawa Pos Group).
Politikus Partai Golkar sekaligus pengusaha itu juga mencerca Kemenkumham. Dia mempertanyakan pengawasan satu pintu di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Denpasar yang sangat rapuh. "Satu pintu kok banyak senjata tajam dan barang terlarang yang lolos?,” cetusnya.(JPG/fri/jpnn)