Banjir Bandang Terjang 150 Rumah
jpnn.com - RUMBIA - Teomokole dan Rahampuu, dua kelurahan yang dibelah Sungai Lakambula di Bombana Sulawesi Tenggara, diterjang banjir bandang. Setidaknya 150 rumah terendam, mulai dari sebatas lutut hingga dada orang dewasa.
Banjir bandang ini menyusul hujan deras yang mengguyur Pulau Kabaena sejak Kamis (3/3) malam hingga Jumat (4/3) siang. Situasi makin parah karena luapan sungai Lakambula yang mengalir dari hulu di pegunungan Sabampolulu itu ikut membawa material banjir berupa lumpur dan ranting dan dahan pohon yang patah.
Longsor malah sempat terjadi di salah satu titik di aliran sungai itu, hingga mengakibatkan sebuah rumah kehilangan dapurnya, terbawa banjir. “Kerugian bisa mencapai Rp 1 miliar, karena banjir menimbulkan banyak kerusakan,” kata Lurah Teomokole, Ilfan Nurdin seperti dikutip dari Kendari Pos, Sabtu (5/3).
Banjir mulai menggenangi dua kelurahan itu tepat saat salat Jumat. Sungai Lakambula mendadak meluap hingga memasuki perkampungan. Rumah-rumah di sepanjang bantaran sungai itu, sekitar 1,5 kilometer akhirnya jadi korban. Jalan-jalan utama digenangi air. Rumah penduduk juga penuh dengan air berwarna kuning, membawa lumpur. “Sekarang sudah surut, tapi meninggalkan lumpur dalam rumah warga,” kata Ilfan.
Salah satu yang membuat aliran sungai terhambat karena adanya jembatan gorong-gorong yang dibangun PT Trias Jaya Abadi. Akibatnya, air tak mengalir dengan baik karena material banjir menutupi gorong-gorong jembatan itu. Lurah Teomokole ini mengaku akan berkoordinasi dengan pihak perusahaan untuk bisa membongkar jembatan tersebut, atau setidaknya membenahi agar sungai bisa mengalir lancar. (nur/adk/jpnn)