Banjir Hilang, Penyakit Datang
Meski begitu, Kusnanto berharap para pengungsi agar tetap menjaga pola hidup sehat. Sebab kesehatan mereka ditentukan dari perilaku atau sikap selama tinggal di pengungsian. Apalagi, pengungsian warga tinggal dengan banyak orang dengan fasilitas sanitasi yang kurang mulai kualitas maupun kuantitas.
”Kalau hanya mengandalkan pemerintah daerah yah cukup sulit, sehingga warga juga harus menjaga dirinya sendiri dari penyakit. Caranya hidup sehat dan bersih serta selektif dalam mengonsumsi makanan,” ujarnya.
Sementara itu, Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi Edy Sukamto menambahkan, hampir 98 persen banjir yang melanda wilayah setempat sudah surut. Hingga saat ini, petugas tengah membantu warga membersihkan sisa-sisa lumpur bekas banjir tersebut.
Dia menambahkan, dua persen wilayah yang masih dilanda banjir adalah Perumahan Bumi Nasio di Kecamatan Jatiasih, Perumahan Harapan Baru dan wilayah Kalibaru di Kecamatan Medansatria. Rata-rata, kata dia, ketinggian air saat ini di wilayah yang masih banjir berkisar 5-20 sentimeter.
”Untuk di Perumahan Nasio lokasi banjir dengan ketinggian air 20 centimeter, sedangkan di Perumahan Harapan Baru dan kawasan Kalibaru, banjir masih terjadi sekitar 5-10 centimeter,” jelasnya.
Air di tiga lokasi itu sulit dikeringkan lantaran daerah itu berada di cekungan. Sehingga, air yang hendak mengalir ke saluran setempat juga lambat.
Selain itu, debit air di kali dan sungai yang berada di dekat permukiman warga juga bertambah tinggi pasca hujan.
”Tapi sekarang mayoritas wilayah banjir sudah terkendali. Petugas juga sedang membantu warga membersihkan lumpur yang menggenangi rumah warga,” tandasnya. (dny)