Banjir Tahunan Tiongkok Tewaskan 52 Orang, Dua Diantaranya Siswa TK
jpnn.com - BEIJING - Tiongkok kembali berkabung dengan datangnya banjir tahunan yang melanda daratan negara tersebut. Pasalnya setiap banjir ini datang melanda, akan banyak korban jiwa. Tahun ini, banjir ini menewaskan sedikitnya 52 orang. Termasuk dua anak sekolah penumpang bus yang mengangkut penumpang dua kali lebih banyak terjun ke telaga.
Seperti dilansir Associated Press, sedikitnya enam orang lainnya hilang akibat banjir yang melanda daerah pegunungan di enam provinsi dan daerah otonomi di Tiongkok tengah dan tenggara.
Lebih dari seperempat juta warga mengungsi ke tempat penampungan. Sementara sejumlah bangunan serta tanaman pertanian hancur.
Selain dua anak sekolah, 42 orang lain tewas akibat banjir dan hujan lebat, termasuk 16 orang akibat runtuhnya bangunan sembilan lantai di kota Guiyang menyusul bencana tanah longsor.
Tujuh orang lainnya tewas di provinsi Hunan ketika sebuah bus tergelincir ke pagar pembatas dan terbalik.
Pemerintah daerah Guangxi mengatakan 21 siswa TK dirawat di rumah sakit akibat kecelakaan bus sekolah hari Jumat, tiga orang dalam kondisi kritis. Bus tersebut berkapasitas maksimal 11 penumpang, tetapi mengangkut 26 penumpang.
"Sopir, guru dan pegawai sekolah tersebut ditahan," kata pemerintah seperti dilansir AP.
Bus kelebihan beban menjadi penyebab kecelakaan yang menewaskan puluhan anak-anak dalam beberapa tahun terakhir, karena banyak sekolah lokal ditutup dan digabungkan ke sekolah-sekolah yang lebih besar. Parahnya lokasinya jauh dari desa tempat tinggal murid-murid .
Hujan musiman menyebabkan banjir besar di seluruh Tiongkok hampir setiap tahun. Banjir terburuk dalam sejarah terjadi tahun 1998, ketika 4.150 orang tewas, sebagian besar korban tinggal di tepi Sungai Yangtze.
Bendungan besar Three Gorges menampung banyak luapan sungai Yangtze, tapi masalah banjir masih terjadi di berbagai daerah di Tiongkok.(ray/jpnn)