Bank Dunia Kucurkan Dana Negara Berkembang Rp 494 T
Pemerintah: Indonesia Masih Butuh UtangMinggu, 01 Juli 2012 – 11:33 WIB
Dia menambahkan, seandainya APBN sudah surplus sekalipun, pemerintah tetap masih perlu menerbitkan surat utang. Penerbitan ini lebih ditujukan untuk memperdalam pasar obligasi domestik. "SBN tetap kita terbitkan sebagai benchmarking (acuan) untuk obligasi korporasi dan obligasi lainnya," kata Rahmat.
Dia menambahkan, pinjaman luar negeri, terutama dari lembaga multilateral tetap tidak bisa dihapuskan begitu saja meskipun kelak fiskal sudah mencatat surplus. Pemerintah bisa membutuhkan keahlian dari lembaga-lembaga penyalur utang seperti Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB) yang biasa memberikan asistensi. Ia member contoh Tiongkok yang masih mau menerima utang meskipun anggarannya surplus. "Karena dia (Tiongkok) butuh bantuan expertise di bidang-bidang tertentu," katanya.
Hingga Mei 2012, total utang pemerintah mencapai Rp 1.944,14 triliun, atau lebih tinggi dibanding posisi akhir 2011 sebesar Rp 1.803,49 triliun. Utang luar negeri mencapai Rp 639,88 triliun. Sedangkan utang dalam bentuk SBN mencapai Rp 1.304,26 triliun. (sof)