Banyak Kada Terlibat Korupsi, Gamawan Sedih
Kamis, 30 September 2010 – 22:55 WIB
Gamawan mengkaitkan masalah korupsi dengan mahalnya ongkos politik di pemilukada. Dia memberi contoh, untuk menjadi calon gubernur, maka si calon harus membuat sekretariat di setiap kabupaten/kota. Belum lagi adanya permintaan dana dari warga, yang biasanya untuk pembangunan sarana-prasarana publik. Itu belum termasuk biaya kampanye atau pun atribut-atribut yang harus dikenakan massa pendukungnya. "Supaya dikenal mereka mengeluarkan banyak uang," kata Gamawan. Belum lagi uang untuk biaya "perahu" pencalonan.
Dia yakin, misal seorang calon gubernur menghabiskan Rp50 miliar, hal itu bukan berarti si calon kaya-raya, dengan jumlah hartanya yang lebih besar dari Rp50 miliar. Artinya, bisa saja uang dari ngutang. "Kalau kalah, apakah ikhlas? Kalau menang, apakah mereka memikirkan untuk mengembalikan? Karena jika mengembalikan dengan cara yang normal, sebenarnya hampir tidak mungkin, karena gajinya tidak cukup," ujarnya. (sam/jpnn)