Barcelona Minta Keringanan Hukuman

MADRID - Barcelona terus berupaya untuk mendapatkan keringanan hukuman atas embargo transfer yang dijatuhkan FIFA. Presiden Barcelona Joseph Maria Bartomeu bahkan menelpon langsung Presiden FIFA Sepp Blatter untuk menggelar pertemuan empat mata.
     
Media Spanyol EFE melaporkan, keduanya sepakat untuk bertemu. Rencananya, pertemuan antara digelar setelah final Piala Dunia Perempuan U-17 pada Jumat (4/4) lalu antara Jepang dan Spanyol di Kosta Rika.

Menurut EFE, Bartomeu berharap FIFA meringankan hukumannya. Klub Catalan itu terancam morat marit jika tetap diganjar sanksi embargo transfer selama 14 bulan.
     
Barca - sebutan Barcelona- juga sudah menyewa pengacara top untuk membantu memenangkan banding mereka kepada Komite Banding FIFA. Pengacara tersebut adalah sosok yang ahli dalam sengketa olahraga di pengadilan arbitrase alias Court of Arbitration for Sport (CAS).
     
Sembari menunggu proses hukum, Barca belum berhenti menuding pihak-pihak lain di balik sanksi tersebut. Kali ini Blaugrana - sebutan Barcelona- menuding PSSI-nya Spanyol, Real Federaci"n Espa"ola de F"tbol (RFEF), tidak membela mereka. Wakil Presiden Barcelona Carles Vilarrubi menuding RFEF memang ingin mengorbankan Barca.
     
"Sanksi ini begitu menyakitkan. Rasanya kami benar-benar dikorbankan. RFEF punya 48 jam untuk memberi komentar dan membela Barca. Barca telah menjadi tulang punggung timnas Spanyol. Saya terkejut jika respons RFEF hanya seperti itu," katanya seperti dikutip RC1.
     
Sekjen RFEF Jorge Perez Arias sebenarnya sudah memberi komentar terkait sanksi tersebut. Namun, jawaban dia hanya normatif. Dia tidak membela tapi juga tidak mendukung sanksi FIFA. Peran RFEF sangat besar karena ikut terlibat dalam registrasi transfer pemain.
     
Padahal, sanksi FIFA tidak hanya menghukum Barca, tapi juga RFEF. "La Masia telah menjadi model pembinaan selama 32 tahun. Model pembinaan ini telah menjadi kebanggaan klub dan negara," kata Vilarubi. (aga/bas)