Baru Diluncurkan, Sensor Sidik Jari Galaxy S5 Rentan Dibobol
jpnn.com - BERLIN -- Samsung baru saja melepas gadget premium terbarunya, Galaxy S5, ke pasaran. Namun, baru seminggu dijual sensor sidik jari handset untuk privasi di smartphone itu ternyata mudah dibobol.
Sebuah perusahaan keamanan di Berlin, Security Research Labs (SRL) yang sukses mengakalinya. Sebelumnya mereka juga sukses mengakali sensor pada Apple iPhone 5S.
Para peneliti mengatakan mereka khawatir kelemahan ini bisa memicu pencuri mengeksploitasi kelemahan dalam perangkat Samsung untuk memicu transfer uang melalui PayPal.
"Kami menampung temuan Security Research Labs sangat serius. Namun kami masih yakin bahwa otentikasi sidik jari menawarkan cara yang lebih mudah dan aman untuk metode pembayaran melalui perangkat mobile daripada password atau kartu kredit," kata sumber PayPal .
SRL sendiri mengakali sensor sidik jari Galaxy S5 dengan menciptakan sidik jari palsu lewat cetakan lem dan semprotan grafit. Kemudian digesek melintasi sensor yang ada di tombol home telepon dan sukses. Selain Samsung, iPhone 5S milik Apple juga rentan terhadap sidik jari palsu.
"Cetakan sidik jari sebenarnya adalah salah satu yang saya buat untuk perangkat Apple September silam," kata Manajer Proyek SRL Ben Schlabs kepada BBC, (16/4).
Sebelumnya, dalam even Mobile World Congress (MWC) 2014 di Barcelona, Spanyol sempat muncul kabar jika fitur sensor sidik jari yang disematkan pada Galaxy S5 dikabarkan mengalami masalah. Meski tak dijelaskan secara rinci, namun kendala ini kabarnya mengharuskan Samsung untuk segera melakukan produksi ulang. CrucialTek, manufaktur sensor optik yang berbasis di Suwon, Korea Selatan, ramai diberitakan sebagai pihak yang ditunjuk untuk menyelesaikan masalah ini. (esy/jpnn)