Baru Temukan 48 Jenazah, Basarnas All Out Kerahkan Alat Deteksi Bawah Air
jpnn.com - JAKARTA - Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) hari ini, Senin (12/1) bakal memfokuskan unsur-unsur yang memiliki alat deteksi bawah air untuk mencari bagian lain dari pesawat AirAsia QZ8501, di area sekitar penemuan ekor pesawat nahas tersebut.
Tim dari udara, baik fx wing maupun rotary wing, juga akan dikerahkan untuk melaksanakan pencarian. Selain itu penyelaman lanjutan juga akan dilakukan pada objek ke-16 dan apabila memungkinkan akan dilakukan pengangkatan objek yang diduga kuat merupakan Black Box.
Sementara untuk temuan korban, hingga hari ke-15 tragedi AirAsia, Basarnas baru menemukan 48 jenazah dari 162 korban. "Hari ini tugas utama mencari korban tidak mendapat hasil, hari ini tidak ditemukan. Jumlah korban sampai saat ini tetap 48," ujar Kepala Badan SAR Nasional (Kabasarnas), Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo dalam konferensi pers, Minggu (11/01).
Meskipun tidak menemukan korban, namun Tim SAR gabungan berhasil menemukan beberapa temuan-temuan yang diduga berasal dari pesawat tersebut dengan alat pendeteksi bawah air. Salah satunya adalah sebuah lubang besar di dasar laut, hasil tersebut kemudian diselami oleh TNI AL yang on board di MGS Geosurvey. Lubang tersebut diduga adalah hasil dari benturan pesawat saat jatuh ke laut, hal ini dibuktikan dengan adanya gundukan tanah baru di dasar laut.
Temuan berikutnya yaitu objek ke-16 yang diduga berasal dari pesawat tersebut, benda-benda tersebut ditemukan oleh para penyelam TNI AL yang on board di KN Jadayat. Setelah dikonfirmasi, benda-benda tersebut merupakan sayap dan pecahan dari mesin pesawat.
Tidak hanya itu, di sekitar lokasi penemuan juga terdeteksi sinyal Ping yang diduga berasal dari Black Box yang cukup jelas ditangkap oleh tim KNKT dengan menggunakan KN Jadayat, KM Java Imoera, dan KN Baruna Jaya I. (adk/jpnn)