Batu Akik Berpotensi Besar Jadi Daya Tarik Wisata
jpnn.com - JAKARTA--Direktur Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan Kemenperin Gati Wibawaningsih mengungkapkan, industri pengolahan batu mulia secara tidak langsung mendorong program peningkatan penggunaan produksi dalam negeri (P3DN) serta meningkatkan daya saing dan produktivitas dalam negeri.
“Saat ini, industri batu mulia di Indonesia sudah mulai mendapatkan tempat di negara sendiri, ditandai dengan marak dan tumbuhnya masyarakat penggemar batu mulia,” ucapnya, Selasa (29/3).
Terlebih lagi, fenomena bisnis penjualan batu mulia semakin pesat sejak 2014. “Kondisi ini harus terus dipertahankan sekaligus ditingkatkan dan dikembangkan sehingga batu mulia Indonesia bisa diterima di dunia internasional. Sebab industri batu mulia Indonesia dinilai memiliki kemampuan untuk lebih dikembangkan dan ditingkatkan produksinya,” paparnya.
Untuk mendukung hal tersebut, Kemenperin melakukab upaya-upaya terobosan, antara lain: (1) Membentuk lembaga sertifikasi yang terstandar secara internasional sehingga dapat menerbitkan sertifikat batu mulia Indonesia yang diakui oleh dunia internasional; (2) Pelatihan dalam rangka peningkatan kemampuan sumber daya manusia baik di bidang desain, cutting (pemotongan) batu mulia, serta penerapan teknologi terkini; dan (3) Membuat kajian mendalam tentang potensi batu mulia Indonesia sehingga masyarakat dunia dapat lebih mengenal dan memahami batu mulia asal Indonesia.
Selain itu, industri pengolahan batu mulia Indonesia sebagai salah satu potensi industri kreatif masih bisa ditingkatkan lagi, agar produk ini menjadi daya tarik wisata. “Potensi batu mulia dan perhiasan Indonesia sangat besar sehingga menarik wisatawan nusantara (wisnu) dan wisatawan mancanegara (wisman) mencari berbagai batu mulia dan perhiasan di sentra-sentra produksinya di berbagai daerah,” kata Gati.
Dia mengharapkan industri batu mulia bisa mendorong perkembangan dunia pariwisata yang mampu menyumbang devisa bagi negara. (esy/jpnn)