Bawa Bandeng dan Apem ke Masjid Jelang Lebaran
jpnn.com - GRESIK - Berbagai daerah di Indonesia punya tradisi unik jelang Lebaran. Nah, warga Desa Wedoro Anom, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik ini juga punya tradisi yang unik.
Setiap menjelang Lebaran, tepatnya usai sholat maghrib, warga Desa Wedoro Anom membawa makanan berupa bandeng dan apem ke masjid. Kemudian warga mengirim doa untuk leluhur mereka.
"Di sini masyarakat wajib bawa bandeng sama apem. Bisa ditambah lauk lain seperti sate kepal (sate daging yang dicampur kelapa)," kata Sulistiyani, warga Desa Wedoro Anom, Kamis (16/7).
Menurutnya, bandeng merupakan simbol rezeki. Sedangkan apem diartikan untuk permintaan maaf.
Ning Haji -sapaan akrab Sulistiyani- menjelaskan, tradisi kirim doa dilakukan sudah sejak turun temurun. Ini untuk menghantarkan roh orang yang sudah meninggal ke alam barzah.
"Jadi saat puasa, orang yang meninggal ke dunia kembali kepada keluarganya. Nah, ini hari terakhir orang meninggal di dunia. Penganan berupa nasi, bandeng, dan apem ini makanan penghantar orang meninggal," tuturnya.
Bagi warga yang mampu, biasanya ditambahkan macam-macam makanan. Ada buah-buahan, mie toge, telur, kari ayam, dan dendeng sapi.
"Usai salat maghrib, bacaan doa, setelah itu makanan yang dibawa warga di bagi-bagikan ke warga juga. Tapi makanannya ditukar, misalnya makanan yang saya bawa dikasikan ke orang lain. Makanan orang lain dikasikan ke saya," terangnya.(esy/jpnn)