BBM Naik, Pendemo Lempari Anggota Dewan
jpnn.com - TERNATE – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Perjuangan untuk Rakyat (Sparta) mengadakan demonstrasi untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Aksi tersebut berlangsung anarkistis sehingga merusak sejumlah fasilitas publik.
Di Kampus Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Khairun Ternate (Unkhair), Maluku Utara, para mahasiswa itu merusak pot bunga dan sarana penerangan. Aksi mahasiswa tersebut juga membuat lajur jalan menuju ke Bandara Sultan Baabullah ditutup sehingga kendaraan diarahkan ke lajur sebelahnya.
Di DPRD Kota Ternate, Maluku Utara, massa melempari anggota DPRD dan polisi saat berlangsung hearing. Akibatnya, pertemuan tersebut kacau. Anggota DPRD masuk ke dalam gedung untuk mengamankan diri.
Ratusan mahasiswa itu bermaksud menduduki gedung DPRD. Namun, mereka dihadang aparat kepolisian di Tugu Adipura, kurang lebih 100 meter dari gedung DPRD. Karena tindakan mahasiswa sudah melewati batas, polisi bertindak tegas dengan mengamankan 17 mahasiswa.
Perwakilan dewan yang bertemu mahasiswa adalah Muhajirin Bailusy, Mohdar Bailusy, dan Masri Anwar Tuara. Saat hearing akan selesai, tiba-tiba ada lemparan batu dari arah mahasiswa sehingga keadaan menjadi kacau dan hearing dihentikan.
Sementara itu, massa melakukan aksi di Kantor Wali Kota Ternate pukul 12.36 WIT. Mereka mengadakan orasi di depan kantor wali kota. ”Kebijakan menaikkan harga BBM membuat rakyat sengsara,” teriak Nahdar, salah seorang pendemo, saat berorasi. Karena itu, mereka mendesak pemkot dan DPRD meneruskan aspirasi rakyat ke pemerintah pusat.
Setelah satu jam berorasi, Kabaghumas dan Protokoler Sutopo Abdullah serta Kabag Kesra Mujais Walanda menerima pendemo. Di hadapan ratusan aktivis Sparta, keduanya berjanji meneruskan aspirasi tersebut ke Jakarta.
”Kami akan komunikasikan ke Pak Wali Kota untuk diteruskan ke pemerintah pusat,” janji Sutopo. (tr-07/met/onk/JPNN/c6/diq)