Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Bea Cukai Gagalkan Peredaran Jutaan Batang Rokok Ilegal dan Ratusan Pakaian Bekas

Selasa, 08 November 2022 – 21:26 WIB
Bea Cukai Gagalkan Peredaran Jutaan Batang Rokok Ilegal dan Ratusan Pakaian Bekas - JPNN.COM
Bea Cukai Sumatera Utara berhasil menggagalkan peredaran jutaan batang rokok ilegal dan pakaian bekas. Foto: Humas Bea Cukai

jpnn.com, MEDAN - Bea Cukai Sumatera Utara merilis hasil penindakan periode September hingga Oktober 2022 dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis (3/11). 

Bea Cukai bersinergi dengan aparat penegak hukum dan instansi pemerintahan daerah berhasil menyita 4,4 juta batang rokok ilegal dengan nilai perkiraan Rp 5,9 miliar. Potensi kerugian negara mencapai Rp 2,5 miliar.

Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai Wilayah Sumatera Utara Achmad Fatoni mengungkapkan, selain rokok ilegal, bea cukai berhasil menyita pakaian bekas. 

“Sebanyak 449 balepress pakaian bekas asal Port Klang, Malaysia, yang diselundupkan dengan kapal motor kami amankan,” ujarnya.

Peredaran rokok-rokok ilegal dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan industri rokok dalam negeri, masalah kesehatan dan mengurangi pendapatan negara di Bidang Cukai. 

Pakaian bekas sendiri dilarang untuk diimpor karena dapat membahayakan kesehatan dan industri dalam negeri.

Karena itu, rokok ilegal dan pakaian bekas merupakan musuh bersama yang harus diperangi untuk Indonesia Maju. 

“Kami berharap sinergi yang terbangun antara Bea Cukai dan instansi terkait dapat terus terjalin, terutama dalam memerangi penyelundupan barang ilegal yang masuk ke Indonesia dan peredaran rokok ilegal. Kami berharap apabila masyarakat menemukan rokok ilegal dapat menghubungi Bravo Bea Cukai di 1500 225,” kata Fatoni. (mrk/jpnn)

Bea Cukai Sumatera Utara berhasil menggagalkan peredaran jutaan batang rokok ilegal dan ratusan pakaian bekas

Redaktur & Reporter : Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News