Begini Cara Pak Ganjar Merayakan Hari Anak Nasional di Jateng
Diceritakannya, ada beberapa daerah di Jawa Tengah yang tetap bertahan di saat pandemi.
"Kita harus tetap survive, eksis dan tidak menyerah. Disamping itu, kita menjaga diri dengan kedisiplinan. Ada anak di Banyumas yang harus naik bukit untuk bisa mendapatkan sinyal agar tetap bisa belajar. Di Kabupaten Rembang ada satu anak yang berangkat ke sekolah karena tidak punya gadget. Kita diminta untuk mampu menyelesaikan persoalan dan mandiri," paparnya.
Namun, Ganjar berjanji terus berupaya mencari solusi dengan menyiapkan infrastruktur yang mendukung pembangunan di masa pandemi.
"Kami akan siapkan infrastruktur, dalam waktu dekat akan dikebut. Tapi tidak bisa langsung memberikan semuanya," imbuhnya.
Sementara itu, Ganjar menjelaskan tentang pakaian adat yang dikenakan saat itu.
Saya beli, saya pesan langsung dari Kalimantan (Timur). Untuk apa? Untuk ke-Indonesiaan kita. Saya punya koleksi baju adat dari seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Selain merawat ke-Indonesiaan, cara ini juga bisa mendorong perekonomian, terutama produsen baju adat di tiap daerah. Disampaikannya, ia juga mengoleksi banyak pakaian adat daerah di Indonesia.
“Industri kecil ini di sana akan hidup, paling gak dibeli Gubernur Jawa Tengah. Jadi ke-Indonesiaan kita rawat, bisnisnya jalan,” pungkasnya. (flo/jpnn)