Begini Cerita Dokter Erika yang Menangani COVID-19 Tanpa Vaksin
Melihat situasi perkembangan kasus dan rendahnya kesadaran protokol kesehatan masyarakat, dr. Erika mengaku sangat siap mendapat vaksinasi dan menantikan vaksin COVID-19.
“Sebagai seorang tenaga kesehatan dan ibu yang berjuang di lini depan, saya sangat menantikan vaksinasi agar bisa menghadapi pandemi. Menurut saya, kalau vaksin sudah diuji klinis saya yakin pasti yang diberikan setidaknya cukup aman. Tidak ragu karena sudah melewati ujian berlapis. Inginnya secepat mungkin divaksinasi," jelasnya.
Dokter Erika juga mengatakan, merawat pasien COVID-19 menjadi pengalaman yang luar biasa, karena dalam proses pengobatannya tidak hanya terkait medis namun juga psikis si pasien.
"Tidak ada keluarga yang boleh merawat, jadi hubungannya tidak hanya sekadar pasien dan dokter," tuturnya.
Dokter Erika berpesan bahwa pandemi belum berakhir, karena itu masyarakat harus tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak).
“Vaksin memang menjadi satu solusi, tetapi meskipun sudah ada vaksin tetap perlu melakukan 3M sampai pandemi benar-benar berakhir. Bagi masyarakat yang ragu, takut atau tidak setuju dengan vaksin mari ikut berpartisipasi dalam vaksinasi agar Indonesia bisa cepat keluar dari pandemi," pesan dr. Erika.(*/jpnn)