Beginilah Kronologis Pompong Karam di Tanjungpinang
jpnn.com - TANJUNGPINANG - Resty (26) Salah satu penumpang yang selamat dari insiden tenggelamnya pompong di perairan Pulau Penyengat, Tanjungpinang, menceritakan detik-detik peristiwa nahas yang ia alami pada Minggu (21/8) pagi tadi. Ia mulanya sempat meragukan keselamatan perjalanan karena cuaca mendung.
Sebagaimana penuturan Resty kepada Basarnas, pompong rute Tanjungpinang-Penyengat yang ia tumpangi berangkat pukul 08.30 WIB. Resty menuturkan, saat ia membeli tiket penyeberangan menuju Pulau Penyengat, kondisi awan sudah mulai mendung.
Resti mengaku sempat menanyakan kepada penjual tiket apakah perjalanan ke Penyengat aman atau tidak. Namun, penjual tiket menjami perjalanan ke Penyengat tetap aman walaupun dalam kondisi mendung.
Sekitar pukul 09.00 WIB, angin kencang menerpa disertai hujan lebat dan ombak kuat. Air laut mulai memasuki pompong dan para penumpang panik karena perahu yang ditumpangi 17 orang itu semakin turun.
Tak lama kemudian pompong terbalik. Resty lalu melompat dan mencoba berenang meraih kapal yang terbalik sebagai tempat tumpuan agar tidak tenggelam.
Resty selamat bersama juru mudi pompong. Sedangkan 10 penumpang lainnya tewas dan lima masih hilang.
Sebagaimana diberitakan batampos.co.id, berdasarkan informasi dari masyarakat sekitar ternyata pompong itu tidak layak melaut mengingat kondisi cuaca buruk. Selain itu, sebagian besar penumpang tidak bisa berenang sehingga menimbulkan banyak korban.
Pada saat terjadi kecelakaan itu sebenarnya sudah banyak prang melihat. Namun karena kondisi cuaca yang sangat buruk, maka tak ada yang berani menolong karena berisiko. (nur/jpg/jpnn)