Bela Nurul, Akbar Sebut JK Punya Agenda Politik
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung mengatakan pernyataan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Golkar Nurul Arifin tentang kegiatan mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) di Palang Merah Indonesia (PMI) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) ada kaitannya dengan upaya mendekati Jokowi adalah wajar.
"Saya kira, sah saja Nurul berpendapat demikian. Kita tahu JK memang aktif di PMI dan DMI. Tapi di samping itu kita juga tahu JK seorang politikus dan kalau melihat langkah-langkah JK, jelas terlihat ada agenda politik yang diperjuangkannya untuk 2014 yang akan datang," kata Akbar Tandjung, saat dihubungi wartawan, Minggu (17/11).
Lebih lanjut Akbar mengatakan bahwa dia juga melihat hal yang sama dengan Nurul bahwa JK dalam melakukan langkah-langkahnya selalu bernuansa politis. Hal itu juga bisa dilihat dari berbagai pernyataan JK di media massa.
"Simak pernyataan JK seperti kedekatannya dengan Jokowi. Bahkan dia juga mengatakan memiliki kontribusi besar kepada Jokowi untuk menjadikannya Gubernur DKI. Bahkan JK memuji pernyataan pihak lain yang menyebut pasangan JK-Jokowi bagus, karena cukup menggambarkan adanya kombinasi yang baik dan harmonis, Jawa dan luar Jawa," kata Akbar.
Dari pernyatan seperti itu menurut Akbar, bisa disimpulkan bahwa JK punya agenda politik. Mungkin Nurul memberikan satu pendapat dan itu disampaikan berdasarkan analisis terhadap kiprah JK selama ini.
Menurut mantan Ketua DPR itu, tidak ada yang salah dengan pernyataan Nurul. "Paling tidak saya melihatnya seperti itu. Saya kira semua orang juga tahu JK melakukan pendekatan kepada PKB dan PPP," ungkap Akbar.
JK kata Akbar, tidak perlu marah. Sebagai senior. "JK bisa memanggil Nurul dan diluruskan kalau ada yang salah," saran Akbar Tandjung. (fas/jpnn)