Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Belajar Menanggapi Ancaman Perubahan Iklim dari Keluarga Migran di Australia

Senin, 31 Agustus 2020 – 18:14 WIB
Belajar Menanggapi Ancaman Perubahan Iklim dari Keluarga Migran di Australia - JPNN.COM
Kim Nguyen bercocok tanam di kebun yang dimiliki oleh komunitas warga. (ABC News: Natasya Salim)
Belajar Menanggapi Ancaman Perubahan Iklim dari Keluarga Migran di Australia Photo: Solar panels cover the roof of the family's Ballarat motel. (ABC News: Kai Feng)

 

Hari ini, China adalah negara 'superpower' dari sisi ekonomi dan politik, yang dalam beberapa tahun ke depan malah akan jadi negara yang menggunakan energi terbarukan.

China masih menjadi negara pembuang gas rumah kaca terbesar di dunia, sekitar 10.06 gigaton di tahun 2018 — satu gigaton sama dengan satu miliar ton — menurut data Agen Energi Internasional.

Tapi China juga adalah investor untuk energi terbarukan, dengan nilai US$S90.1 miliar pada tahun lalu, menurut dewan penasihat energi terbarukan di PBB.

Tentunya ini menjadi hal yang sangat berbeda dibandingkan puluhan tahun lalu, dimana kesinambungan tidak pernah bagian dari kehidupan apalagi pilihan China.

Ibu dari Zhouxin, Xiuying Chen, pernah mengalaminya.

Ia dibesarkan di Nanjing, sebelah barat Shanghai, pada tahun 1950-an, sebuah era yang sangat miskin.

Akibat penjajahan Jepang dan perang sipil di tahun 1949, saat itu China nyaris tak punya sumber daya.

China masih menjadi negara pembuang gas rumah kaca terbesar di dunia, sekitar 10.06 gigaton di tahun 2018

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA