Belasan Ribu Warga Kotim Buta Huruf
jpnn.com - SAMPIT - Sebanyak 18 ribu lebih warga di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tidak bisa membaca alias buta huruf (aksara). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotim diminta bekerja keras menurunkan dan mengentaskan jumlah warga yang buta aksara tersebut. Pengentasan buta aksara juga sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Sejauh ini, tingkat buta aksara untuk Kotim sebanyak empat persen (18 ribu lebih dari jumlah penduduk Kotim) dan saya mengharapkan kerja keras semua pihak, terutama instansi terkait, yaitu Dinas Pendidikan (Disdik) Kotim untuk mengentaskan buta aksara yang saat ini masih ada," kata Wakil Gubernur Kalteng, Achmad Diran seperti diberitakan Radar Sampit, Kamis (19/9).
Hal tersebut disampaikan Diran dalam peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke-48 tingkat Provinsi Kalteng yang dipusatkan di Kantor Bupati Kotim. Peringatan HAI tersebut bertujuan meningkatkan citra dan akuntabilitas program pendidikan keaksaraan (buta aksara) dalam rangka peningkatan pendidikan penduduk Kalteng.
"Melalui HAI ke-48 tingkat Provinsi Kalteng, kami juga memberikan apresiasi tertinggi bagi peserta didik dan tenaga pendidik atas kerja kerasnya dalam dunia pendidikan selama ini," ujarnya.
Diran menambahkan, peringatan HAI tersebut juga untuk memotivasi pengelola lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) serta pendidik atau tenaga kependidikan PAUD agar mampu berperan aktif dalam dunia pendidikan Non Formal dan Informal di Kalteng.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kotim M Yusuf mengatakan, kendala dalam pengentasan buta aksar di Kotim bukan hanya masalah sulitnya transportasi, terutama untuk warga pedalaman, tetapi belum bisa mendeteksi masyarakat yang buta aksara karena ada kecenderungan keluarga menutupi.
"Buta aksara di Kotim ini tidak hanya terjadi di pelosok saja, tetapi juga di dalam Kota. Oleh karena itu, saat ini kita akan segara mengevaluasi agar tingkat buta aksara di Kotim tidak bertambah," tandasnya. (tha)