Bentrok Antar Kampung di Lamteng, Warga 2 Dusun Takut Keluar Rumah
jpnn.com - ANAKTUHA -- Dusun I dan II, Kampung Tanjungharapan, Kecamatan Anaktuha, Lampung Tengah (Lamteng) sudah sepakat berdamai. Namun, ratusan warga Dusun II, Kampung Tanjungharapan, masih trauma. Mereka belum berani kembali ke rumah dan lebih memilih mengungsi di Balai Kampung Sumbersari, Kecamatan Padangratu.
Salah seorang warga yang mewanti-wanti agar identitasnya tidak disebutkan mengaku dirinya lebih memilih mengungsi karena takut terjadi kerusuhan susulan. Apalagi sampai pukul 11.30 WIB kemarin, suara letusan senjata masih terdengar.
’’Kami masih takut untuk kembali ke rumah, Mas. Mudah-mudahan persoalan ini bisa secepatnya selesai agar aktivitas kami bisa kembali seperti biasa,” harga yang minta identitasnya dirahasiakan seperti yang dilansir Radar Lampung (Grup JPNN.com), Sabtu (29/11).
Ibu anak empat ini berharap aparat kepolisian bersama pihak terkait segera menuntaskan masalah tersebut. Dia juga berharap ada bantuan dari pemkab. ’’Kasihan kami yang nggak tahu apa-apa. Apalagi rata-rata masyarakat di sini sudah lansia dan anak-anak,” tandasnya.
Pantauan Radar Lampung, pascabentrok, kondisi Dusun I dan II terlihat sepi. Tidak ada aktivitas warga yang terlihat. Hanya aparat kepolisian, marinir, dan TNI-AD yang banyak berkeliaran di wilayah tersebut.
Ketika memasuki wilayah Anaktuha kemarin siang, kondisi mencekam masih terasa. Di sepanjang jalan terlihat warga berjaga-jaga di halaman rumah masing-masing dengan menenteng senjata seperti tombak, parang, golok, pedang, hingga senapan angin. Hal ini mereka lakukan sebagai langkah antisipasi kalau-kalau ada serangan susulan dari warga yang menjadi lawannya.
Sementara di setiap titik perbatasan, aparat terlihat berjaga-jaga. Mereka siap menghalau pergerakan massa yang berpotensi memicu kerusuhan lanjutan. Saat Radar tiba di Dusun II, tempat ini benar-benar terlihat berantakan. Dengan mudah Radar menemukan sisa-sisa aksi anarkis yang sebelumnya terjadi. (yud/tih/sag/gie/abd/hry/rnn/p5/c1/fik)