Bentrok Lagi di Maluku Utara
jpnn.com - TERNATE – Aksi brutal pendukung AGAR ini mulai terjadi saat pendukung ini melakukan long mars dari kediaman Gafur di kelurahan Tanh Tinggi menuju kantor gubernur. Massa yang dihalangi aparat kepolisian dengan barikadenya di jalan Pahlawan Revolusi, tepatnya di kawasan swering, tidak jauh dari kantor gubernur lantas melakukan aksi brutalnya. Massa yang baru tiba di depan barisan barikade kawat duri (sekitar pukul 13.30 WIT) itu, lantas beringas dan melakukan pengrusakan pada barikade kawat duri. Hal ini dilakukan massa pendukung karena kesal tidak diizinkan polisi untuk meneruskan long mars mereka menuju kantor gubernur menuntut tenda di depan kantor yang dipersiapkan untuk pelantikan gubernur itu dibongkar.
Karena diblokade, bentrokan antara pendukung AGAR dengan polisi, tidak lagi terhindari. Dalam bentrokan itu, antara massa dengan polisi terlihat saling adu fisik, bahkan terjadi aksi lempar batu dari pendukung AGAR. Akibatnya, satu unit mobil berplat merah bernomor polisi DG 308 AL milik Kejaksaan Tinggi Malut, yang kebetulan diparkir di dalam barisan barikade, dibalikkan massa. Hal ini terjadi setelah barikade aparat itu, dipukul mundur oleh pendukung AGAR sekitar 15 meter. Beruntung, mobil tersebut tidak dirusak lebih parah, karena aparat sendiri berupaya untuk menyelamatkannya.
Tidak hanya mobil Kejati Malut, sejumlah motor warga yang diparkir tak jauh dari lokasi itu juga ikut dirusak saat terjadi bentrok dengan polisi.
Aksi brutal massa ini, kemudian dibubarkan polisi dengan menembakkan gas air mata. Namun pendukung AGAR sendiri tidak langsung membubarkan diri begitu saja. Tak lama kemudian, aksi baku pukul kembali terjadi antara polisi dengan massa. Hal yang sama juga dilakukan polisi, membubarkannya dengan menembakkan gas air mata. Namun, tidak membuat pendukung AGAR ini berkecil nyali. Datang lagi membuat keributan, sehingga tercatat sebanyak tiga kali, polisi dengan massa saling bentrok. Tak hanya itu, suasana jalan revolusi sore kemarin sempat tidak terkendali, lantaran pendukung AGAR melakukan aksi bakar ban bekas di sepanjang jalan itu.
Salah satu pendukung AGAR sempat ditahan polisi karena diduga menggunakan katapel ke arah polisi.
Sekitar pukul 18.20 WIT, massa kemudian membubarkan diri. Namun, dalam perjalanan menuju kediaman Gafur, tepatnya di perempatan jalan Tanah Tinggi, ketegangan kembali terjadi. Lantaran pendukung AGAR ngotot melakukan pelemparan ke arah utara, tepatnya ke arah pendukung pasangan Thaib Armaiyn-Gani Kasuba yang berada tidak jauh dari lokasi tersebut.
Massa AGAR mengklaim, massa TAGK melakukan pelemparan kearah mereka. ”Dorang lempar kamuka,” teriak massa. Beruntung, satuan Brimob cepat melerainya. Massa pun melanjutkan perjalanannya menuju kediaman Gafur. Hingga berita ini diturunkan, malam tadi, di sejumlah titik masih terdapat beberapa kosentrasi massa dari pendukung AGAR. (cr-1/jpnn)