Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Berawal dari Teliti Gorila, hingga Diprediksi jadi Presiden

Kamis, 30 Juni 2011 – 22:19 WIB
Berawal dari Teliti Gorila, hingga Diprediksi jadi Presiden - JPNN.COM
Namun, darah neneknya membuat dirinya gemar bertualang. Saat kecil, neneknya bercerita tentang serangkaian perjalanan ke Kuba sebelum Castro berkuasa dan Iran mengalami revolusi. Cerita-cerita itu begitu memesona Cohen. Akhirnya, saat SMA, dia memutuskan untuk pergi ke Afrika. Karena kesulitan komunikasi, dirinya meminta orang tuanya memberikan les pelajaran bahasa Swahili, sebuah bahasa yang digunakan banyak bangsa di Afrika.

Cohen kemudian berkuliah di Stanford University. Dia meneliti budaya Suku Masai di Kenya. Setelah penelitian, dia pergi ke Rwanda. Kali ini penelitian dilakukan untuk mencari jejak gorila. Tapi, Cohen memang tak bisa jauh-jauh dari politik. Ketika tengah meneliti gorila, dia malah terjebak dalam konflik genosida, yakni etnis Hutu membantai habis orang Tutsi pada 1994. Dia berhasil lolos dengan menumpang truk pisang yang mengantarkannya ke Kongo.

Di dekat perbatasan Kongo, Cohen sempat melakukan wawancara panjang dengan tiga serdadu etnis Hutu. Konflik genosida Rwanda itulah yang menjadi bahan tesisnya. Tesis tersebut kemudian menjadi buku pertama Cohen yang berjudul One Hundred Days of Silence: America and the Rwanda Genocide. Itu sekaligus merupakan kritik dirinya terhadap AS dan dunia yang terkesan diam saja melihat pembantaian sekitar 800 ribu orang Tutsi di Rwanda.

Pada 2005, dalam masa kuliahnya di Oxford, Cohen pergi ke Iran untuk mewawancarai para oposan politik guna melengkapi tulisannya mengenai hubungan AS dengan Timur Tengah pasca 9/11. Namun, minatnya yang sebelumnya adalah politik murni bergeser ke sesuatu yang baru, yakni jejaring sosial di kaum muda. Dia mengamati bahwa kaum muda di Iran berbeda jauh dari stereotip Barat yang menganggap penuh kemarahan, kekejaman, dan fanatik.

Pria ini dianggap sebagai sosok di balik revolusi di sejumlah negara Timur Tengah. Dia juga merupakan figur termuda di jajaran perencana politik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close