Berawal dari Teliti Gorila, hingga Diprediksi jadi Presiden
Kamis, 30 Juni 2011 – 22:19 WIB
Penelitian itu kemudian menjadi buku kedua Cohen, Children of Jihad. Dalam buku tersebut, dia menyatakan bahwa kaum muda Islam sebenarnya tak terlalu dogmatis dan bersedia melihat konsep-konsep Barat. Juga, populasi orang berusia kurang dari 30 tahun menjadi mayoritas di dunia muslim. Cohen percaya penggunaan teknologi akan mampu menjauhkan kaum muda itu dari radikalisme.
Dia kemudian menulis laporan tersebut ke Washington. Sekretaris negara saat itu, Condoleezza Rice, menyebut laporan tersebut sebagai salah satu laporan terbaik yang pernah dia terima. Saat itu, Rice langsung resmi menarik Cohen ke dalam jajarannya. Dia pun menjadi staf politik termuda dalam sejarah AS (saat itu 24 tahun). Tugasnya jelas, yakni berfokus menemukan cara untuk mengarahkan kaum muda seluruh dunia menjauh dari dunia kekerasan dan ekstremisme, apa pun bentuknya.
Hal tersebut sangat menguntungkan pemerintah AS. Media sosial bisa mengerjakan tugas utama politik luar negeri AS tanpa pemerintah negeri itu resmi terlibat di dalamnya. "Dengan teknologi, Anda tak perlu bercerita kepada banyak orang mengenai hebatnya ide-ide Anda. Cukup hubungkan orang-orang dan selanjutnya mereka sendiri akan mengetahuinya," papar Cohen.