Berbagai Elemen Gelar Demo Desak Pemerintah Copot RJ Lino
jpnn.com - JawaPos.Com - Desakan agar pemerintah mencopot RJ Lino dari posisinya sebagai direktur utama PT Pelindo II terdengar semakin santer. Hari ini (6/10), ribuan orang yang tergabung dalam massa Gerakan Nasionalisasi Aset (GANAS) menggelar aksi unjuk rasa di Kementerian BUMN yang berlanjut ke depan Istana Negara untuk mendesak pemerintah mencopot Lino dari kursi dirut di perusahaan pelat merah pengelola pelabuhan itu.
Ketua Presidium GANAS, Nova S Hakim saat berorasi pada aksi unjuk rasa di depan Kementerian BUMN memprotes keputusan Pelindo II memperpanjang konsesi bagi Hutchison Port Holding (HPH) dalam pengelolaan Jakarta International Container Terminal (JICT) di Tanjung Priok. Menurutnya, perpanjangan konsesi untuk perusahaan asing itu telah menabrakaturan dan tidak dibarengi dengan transparansi.
Sayangnya, kata Nova, pemerintah terkesan cuek meski negara dirugikan. “Walaupun perpanjangan konsesi JICT cacat hukum, tidak transparan, merugikan negara dan tidak sesuai dengan visi Nawacita, tetapi pemerintah cenderung membiarkan Lino perpanjang konsesi JICT,” ujar Nova.
Selain GANAS, terlihat pula dalam massa pengunjuk rasa itu perwakilan dari elemen mahasiswa dan berbagai serikat pekerja. Antara lain SP JICT, FSP BUMN Bersatu, LMND, Gaspermindo, KSPI, Repde, SP Dok Koja Bahari, SMI dan KSBSI.
Nova menegaskan, sikap pemerintah itu membuat Lino makin besar kepala. “Ibarat langit akan runtuh, perpanjangan JICT akan tetap jalan,” kecam Nova.
Menurutnya, keputusan Lino memberikan perpanjangan konsesi ke HPH yang diamini Menteri BUMN Rini Soemarno itu jelas menihilkan kemampuan putra-putri bangsa yang telah menangani JICT sejak 1999. Nova menegaskan, mestinya pengelolaan terminal peti kemas pelabuhan terbesar di Indonesia itu tidak lagi diserahkan ke asing.
“Lino dan Menteri BUMN Rini Soemarno telah mengkerdilkan kemampuan anak bangsa dalam mengelola pelabuhan terbesar di Indonesia tersebut. Selama 16 tahun JICT telah dioperasikan dengan baik dan tidak ada hal mendesak memperpanjang lagi JICT dengan asing,” ujar Nova yang juga ketua Serikat Pekerja JICT itu.(ara/JPG/JPNN)