Berdakwah di Kelab Malam, Gus Miftah: Mereka Butuh Tuhan
jpnn.com, JAKARTA - Pendakwah asal Yogyakarta Miftah Habiburahman tidak mempersoalkan pro dan kontra di kalangan warganet yang menyorotinya lantaran berdakwah di tempat hiburan malam dan lokalisasi. Dai yang kondang dengan julukan Gus Miftah itu mengatakan, para pekerja di tempat hiburan malam juga butuh Tuhan.
"Saya sederhana saja kok, yang butuh Tuhan itu tidak hanya kita, tapi mereka juga butuh," ucap Gus Miftah kepada JPNN.
Hanya saja, tutur pendiri Pondok Pesantren Ora Aji Yogyakarta itu, tidak semua orang diberi kemudahan untuk mengenal Tuhan. Itu pula sebabnya dia ingin memfasilitasi para pekerja di tempat hiburan malam maupun lokalisasi agar mengenal Tuhan.
Gus Miftah mengatakan, belum tentu para pekerja malam dan pekerja seks komersial (PSK) langsung mau ketika diajak ke pondok pesantren ataupun majelis pengajian. Oleh karena itu dia memilih mengalah dan jemput bola dengan mendatangi tempat-tempat tersebut.
Menurut Gus Miftah, awalnya memang tak mudah baginya berdakwah di tempat yang tak biasa untuk majelis pengajian. Bahkan, banyak yang menentangnya.
"Tapi sekarang alhamdulillah sudah menjadi kerinduan bagi mereka. Kalau ditanya alasannya apa ya, saya bilang sama jemaah itu, Allah menciptakan Miftah tidak untuk menjadi orang terkenal, tapi untuk mengenalkan Allah pada mereka yang belum kenal. Bahasa saya seperti itu," tuturnya.
Gus Miftah pun merasa bersyukut karena dakwahnya di tempat-tempat hiburan malam membawa hasil. Buktinya, banyak yang berhijrah untuk hidup lebih baik dari sudut pandang agama.
"Insyaallah banyak mas, insyaallah banyak. Saya tahunya mereka kan kirim WA, kadang ke pondok, itu banyak. Bahkan mantan PSK pun banyak. Yang dari Sarkem (Pasar Kembang, red) itu kemudian dengan wasilah pengajian kami itu mereka akhirnya hijrah, itu banyak," sebutnya.(fat/jpnn)