Berduka, Mata Presiden Berkaca-kaca
Minta Majelis Rasulullah Terus Berlanjutjpnn.com - JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Ani Yudhoyono melayat ke rumah Almarhum Habib Munzir Almusawa di Komplek Liga Mas, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (16/9).
Sebelum meninggalkan rumah duka, Presiden SBY menyampaikan rasa dukanya kepada keluarga dan jamaah Majelis Rasulullah yang memadati Jalan Pancoran Indah.
"Innalillahi wainnailaihi rajiun. Hari ini kita berduka, berkabung atas wafatnya seorang ulama yang sangat kita cintai, Almarhum Habib Munzir, atas nama negara dan pemerintah serta pribadi, saya mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya, semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT," ucap SBY melalui pengeras suara di depan rumah duka.
SBY memandang sosok almarhum sebagai seorang ulama yang berfikiran jernih. Sebagai orang yang kerap bersama-sama almarhum ketika peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Presiden tak mampu membendung rasa dukanya. Itu terlihat dari raut wajah Presiden saat memberikan sambutannya.
"Beliau ulama muda, tapi arif dan bijak. Nasehat-nasehatnya sesuai dengan yang inginkan bersama, agar Indonesia menjadi negara religius, yang membawa keteduhan, dan menegakkan nahi mungkar," kata SBY dengan mata berkaca-kaca.
Presiden berharap agar keluarga almarhum tabah melepas kepergian almarhum Habib Munzir. "Kita mendoakan agar almarhum diterima di sisi Allah SWT. Keluarga yang ditinggalkan tabah, tawakal. Majelis ini yang dibangun dan dibesarkan beliau harus terus berlanjut kedepan," serunya Presiden.
Setelah Presiden meninggalkan rumah duka, jenazah korban kemudian dibawa menuju Masjid Almunawar Pancoran untuk dishalatkan. Keberangkatan mobil jenazah diiringi shalawat dari jamaah Majelis Rasulullah.(Fat/jpnn)