Berelektabilitas Jauh di Bawah Ahok, Sandiaga Merasa Tercambuk
jpnn.com - JAKARTA - Bakal calon gubernur DKI Jakarta Sandiaga S Uno mengapresiasi hasil survei Manilka Research and Consulting yang menempatkan popularitasnya jauh di bawah Basuki T Purnama alias Ahok. Sebab, Sandiaga justru menganggap hasil survei itu sebagai pemacu semangatnya untuk terus menggalang dukungan bagi pencalonannya pada pilkada DKI.
"Ini (hasil survei,red) merupakan cambuk buat saya. Supaya bekerja lebih keras lagi," ujar Sandi saat menjadi pembicara pada rilis survei 'Mengukur Peluang Penantang Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017, Minggu (19/6) petang.
Berdasar survei dengan 400 responden itu, elektabilitas Sandiaga hanya 2,5 persen. Angka itu jauh di bawah Ahok yang masih memiliki elektabilitas 49,3 persen.
Namun, bagi Sandiaga, survei itu tetap harus diapresiasi karena dilakukan secara valid dengan metode yang cukup baik. Sebab, survei itu bukan sekadar mengetahui elektabilitas dan popularitas, tetapi juga mengukur keinginan warga DKI tentang kriteria figur yang akan dipilih.
Misalnya, karena merakyat (33 persen), jujur dan bersih (31,8) persen, tegas (9 persen), menegakkan hukum (7,5 persen) dan sejumlah alasan lain. Selain itu, responden juga memberi masukan terkait isu-isu mendesak yang harus segera ditangani pemerintah provinsi DKI Jakarta sepertipengangguran, pemberantasan korupsi, kemacetan, kemiskinan dan penegakan hukum.
"Saya garis bawahi, gubernur merakyat, jujur dan bersih, ini pekerjaan rumah besar. Saya bagian dari elite, demikian juga Ahok. Jadi kami harus turun, harus bisa membuktikan, memenuhi keinginan warga Jakarta," ujar politikus Partai Gerindra itu.
Dari hasil survei yang dilakukan Manilka pada 2-7 Juni lalu, 49,3 persen responden akan memilih Ahok.Di bawahnya ada nama Ridwan Kamil (9,3 persen), Yusril Ihza Mahendra (6,8 persen), Yusuf Mansur (6,5 persen), Tri Rismaharini (6 persen), Abraham Lunggana (3,3 persen), Sandiaga S Uno (2,5 persen), Biem Benyamin (1,7 persen), Adhiyaksa Dault (0,8 persen) dan Nachrowi Ramli (0,7 persen).
Nama-nama lain juga muncul. Misalnya, Moeldoko dan Djarot S Hidayat masing-masing (0,5 persen), Sjafrie Sjamsoeddin (0,3 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (0,3 persen), Hary Tanoesoedibjo (0,2 persen), Boy Sadikin (0,2 persen), Yoyok Riyo Sudibyo (0,2 persen) dan Prasetyo Edi (0,2 persen).(gir/jpnn)