Bergerak Fluktuatif, IHSG Berakhir Positif
jpnn.com - JAKARTA – Setelah bergerak fluktuatif di rentang terbatas dan dominan di zona merah, indeks harga saham gabungan (IHSG) akhirnya ditutup menguat. Pada penutupan perdagangan hari ini (9/4) IHSG naik 14,316 poin (0,26 persen) ke level 5.500,900 dan indeks LQ45 naik 2,393 poin (0,25 persen) ke level 955,883.
Frekuensi transaksi perdagangan saham di pasar reguler hari ini (9/4) mencapai 211.958 kali dengan volume 4,281 miliar saham atau Rp 3,790 triliun. Sebanyak 161 saham naik, 135 saham turun, dan selebihnya stagnan.
Saham-saham berhasil naik dengan nilai tertinggi (top gainers) antara lain, United Tractors (UNTR) naik 550 (2,44 persen) ke level 23.050. Multi Prima (LPIN) naik 525 (10,05 persen) ke level 5.750. Gudang Garam (GGRM) naik 475 (0,88 persen) ke level 54.375. Mitra Keluarga (MIKA) naik 475 (1,89 persen) ke level 25.575.
Sebaliknya, saham-saham dengan penurunan nilai paling dalam (top losers) di antaranya Mayora Indah (MYOR) turun 1.050 (3,64 persen) menjadi 27.800. Matahari Department Store (LPPF) turun 575 (2,96 persen) menjadi 18.850. Indo Tambangraya (ITMG) turun 575 (3,42 persen) menjadi 16.225. Buana Finance (BBLD) turun 310 (24,80 persen) menjadi 940.
Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan kondisi dari bursa regional yang penuh sentimen positif pada pagi tadi, menciptakan optimisme bbursa saham Indonesia akan bergerak naik. Hasilnya terbukti IHSG menguat. ”Hanya penutupan di bawah level 5.475 yang akan mengonfirmasi signal negatif yang muncul pada pergerakan IHSG,” katanya
Kembalinya pemodal asing dalam posisi wait and see, menurut dia, seperti memunculkan peluang bahwa untuk jangka pendek IHSG bakal bergerak flat pada kisaran 5.435 – 5.425. Untuk posisi jangka menengah, pemodal sebaiknya melakukan akumulasi dalam mode buy on weakness, sambil menanti data ekonomi penting yang akan keluar pada bulan ini. ”Kami masih merekomendasikan posisi buy on weakness pada saham-saham perbankan dan consumer,” terusnya.
Padahal, kata Satrio, IHSG kemarin memberikan sinyal negatif, setelah gagal ditutup di atas support pertama di 5.490. ”Kekhawatiran akan aksi demo yang akan dilakukan oleh mahasiswa pada 20 Mei nanti, telah membuat pemodal asing berada dalam posisi wait and see,” ujarnya.(jawapos)