Berharap Dibangun Pabrik Karet di PPU
jpnn.com - PENAJAM- Masyarakat petani di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tak hanya menekuni bisnis kelapa sawit saja, tapi ternyata tanaman karet juga menjadi perhatian petani.
Hal itu disampaikan oleh Anggota DPRD PPU Dapil Babulu-Waru, Syamsuddin Alie. “Bicara produksi karet dari petani sejauh ini masih dipasarkan ke luar daerah atau perusahaan. Karena sampai sekarang di daerah ini belum memiliki pabrik pengelolaan karet. Produksi karet dari para petani cukup melimpah. Namun, karena PPU belum memiliki satu pun pabrik pengelolaan karet, sehingga petani terpaksa memasarkan hasil perkebunannya ke luar daerah seperti di Banjarmasin, Kalsel dan Pulau Jawa,” ungkap Syamsuddin seperti diberitakan Balikpapan Pos (grup JPNN).
Dengan dijual keluar daerah, kata Syamsuddin, jelas harga akan lebih murah dibandingkan bila dijual ke pabrik. Sehingga harga ini jelas tak menguntungkan bagi para petani, bahkan akan merugikan mereka.
Padahal, lanjut dia, perkebunan karet merupakan andalan para petani karet untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari- harinya. Karena itu, bila di PPU dibangun pabrik karet jelas akan lebih memberikan kesejahteraan kepada para petani.
Bila dibandingkan dengan luasan perkebunan kelapa sawit dengan karet khususnya di wilayah Babulu, Waru dan Penajam luasannya hampir sama. Namun, perkebunan kelapa sawit lebih banyak mendapat perhatian pemerintah dibandingkan dengan perkebunan karet.
Bahkan para petani karet ini terkesan dinomorduakan. Padahal, sebelum dibuka lahan untuk perkebunan kelapa sawit, masyarakat asli PPU merupakan petani karet secara turun temurun. "Karena kebun karet ini kalah dengan kelapa sawit, maka banyak warga lebih memilih tanam kelapa sawit,” ujar Syamsuddin.
Karena itu, pihaknya berharap kepada pemerintah daerah di tahun 2014 dapat memfasilitasi atau mengajak investor menanamkan modalnya untuk membangun pabrik karet. “Kalau ada pabrik karet di PPU ini, warga pasti akan menyambutnya dengan menanam karet ramai-ramai,” pungkasnya.(pam)