Berkampanye di Tidore, Sultan Husain Hidupkan Semangat Kepahlawanan Sultan Nuku di Maluku Utara
“Bawaslu dan KPU adalah pahlawan dalam memperjuangkan pesta demokrasi yang jujur dan adil. Masing-masing kita adalah Pahlawan. Ada yang berjuang untuk mengatasi kesulitan ekonomi, ada yang berjuang untuk pendidikan dan pengetahuan, ada yang berjuang untuk memperbaiki kondisi sosial, dan ada pula yang berjuang untuk menjaga budaya dan kearifan lokal, ada yang berjuang merawat demokrasi,” ujar Sultan.
“Setiap perjuangan itu penting, karena setiap langkah kecil membawa kita lebih dekat kepada perubahan yang lebih baik. Namun, meskipun kita semua bergerak di jalur yang berbeda, tujuan kita tetap sama: membangun Maluku Utara menjadi lebih maju, berbudaya, dan bekelanjutan untuk kesejahteraan,” ujar Sultan.
Di akhir kampanyenya, Sultan Alting Sjah mengajak masyarakat untuk meningkatkan semangat dan menambah daya juang pahlawan untuk menjemput kejayaan Maluku Utara.
Dia menyerukan agar rakyat Maluku Utara tidak patah semangat dalam memperjuangkan kebaikan, dan tidak berhenti hingga impian untuk membawa kembali kejayaan itu terwujud.
“Sekali layar terkembang, pantang biduk surut ke pantai. Peribahasa Makassar ini adalah pengingat bagi kita semua bahwa perjuangan harus diteruskan, dan tidak boleh ada rasa gentar atau keinginan untuk menyerah dalam menghadapi rintangan yang ada,” ujar Sultan.
Sultan Alting Sjah dengan segala kepribadian dan keberaniannya, adalah sosok pemimpin yang layak diharapkan oleh rakyat Maluku Utara.
Dia membawa pesan perjuangan yang sejalan dengan semangat Sultan Nuku, menjadikan rakyat sebagai kekuatan utama dan menghindari kepentingan pribadi.
Seorang Tokoh Pemuda Soasio Abdurrahman Abu Bakar, yang turut hadir dalam pertemuan ini, menyatakan dengan lantang bahwa Semangat HAS selamatkan Maluku Utara, ruhnya sama dengan revolusi Tidore di 241 tahun yang lalu.