Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Berlusconi

Oleh Dahlan Iskan

Senin, 18 Maret 2019 – 09:39 WIB
Berlusconi - JPNN.COM
Dahlan Iskan.

Namun tetap tidak ditemukan mengapa pesta malam itu dinamakan 'pesta bunga-bunga'. Yang juga hadir di bunga-bunga adalah Imane Fadil. Yang tiga tahun kemudian sakit perut itu. Lalu meninggal itu.

Aparat di Italia kini fokus pada penelusuran racun itu. Dari mana datangnya. Dan siapa yang meracunnya. Pun bagaimana pula caranya.

Imane Fadil sendiri memang lagi menulis buku. Tentang pesta bunga-bunga itu. Isinya tentu akan menghebohkan. Namun Fadil keburu meninggal dunia.

Berlusconi sendiri terus menjadi tokoh yang dipuji dan dimaki. Apa pun ialah yang membawa Italia maju. Disegani.

Dengan segala sisi gelapnya: kesukaannya kawin cerai, hobinya mengumpulkan wanita, kedekatannya dengan kalangan mafia, pujian-pujiannya kepada diktator Mussolini, tidak jelasnya bisnis pribadi dan kebijakan publiknya, olok-olok yang sering dilontarkannya -- termasuk kepada para kepala negara.

Pernah ia minta kepada kepala polisi Italia untuk membebaskan Ruby. Yang masih berumur 17 tahun itu. Setelah ditahan akibat pesta bunga-bunga itu.

Kata Berlusconi, Ruby harus dibebaskan. Dengan alasan: Ruby itu ada hubungan dengan Hosni Mubarak, presiden Mesir saat itu. Dan Ruby pun dibebaskan. Keesokan harinya.

Sejak Berlusconi tidak berkuasa Italia terus mengalami 'bencana'. Tidak pernah lagi ada pemerintahan yang kuat di sana.

Karima, eh Ruby, mengaku termasuk uang yang diberikan Berlusconi malam itu: 10.000 Euro. Sekitar Rp 150 juta. Termasuk murah kalau tarif Vanessa saja Rp 80 juta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close