Biar Miskin Asal Merdeka
jpnn.com - BOGOR - Menjadi kabupaten termiskin di Indonesia tentu bukanlah yang diharapkan daerah otonomi baru (DOB) Kabupaten Bogor Barat (KBB). Namun, apa daya cap itu terus menghantui. Bukan tanpa alasan, sebab, ketidaksiapan infrastruktur, SDM, dan sumber daya alam (SDA), telah membuat DOB yang baru mekar dari kabupaten induknya itu sulit untuk bangkit. Ditambah para pejabatnya yang korupsi, kolusi, dan nepotisme seperti terjadi di Papua Barat.
Namun, untuk masyarakat DOB-KBB sudah siap dicap sebagai kabupaten termiskin. Bagi mereka, miskin tak masalah, yang penting bermartabat alias merdeka dan berpisah dari Kabupaten Bogor.
“Jika melihat dari DOB yang tengah disahkan, memang mereka kerap menjadi kabupaten termiskin. Namun, yang penting merdeka dulu, namanya juga baru,” tutur Kepala UPT Pendidikan Cigudeg, Titis Sutisna kepada Radar Bogor (Grup JPNN), Minggu (28/9).
Bagi dia, walau miskin tapi bermartabat. Agar tidak menjadi kabupaten termiskin, KBB harus meningkatkan SDM-nya terlebih dahulu. Terutama sektor pendidikan.
“Jika memiliki pendidikan yang baik, maka otomatis akan lebih baik. Untuk sekarang di Kecamatan Cigudeg, masyarakatnya mayoritas lulusan SD. Sebagai kabupaten baru, itu harus diperhatikan dan ditingkatkan,” ucapnya.
Sementara itu, Sekdes Malasari, Sukandar mengatakan, tidak mau menjadi kabuaten termiskin se-Indonesia. Meski baru, Sukandar berharap KBB bisa survive agar tidak menjadi juru kunci. “Jangan sampai menjadi kabupaten termiskin, malu jika seperti itu,” tuturnya.
Tokoh masyarakat Kampung Panggeleseran, Yusup mengatakan, menjadi kabupaten termisikin di Indonesia sangat memungkinkan. Sebab, infrastruktur jalan di Bogor Barat masih banyak yang rusak parah.
“Mau maju gimana jika jalan saja amburadul kayak gini. Masih banyak kampung terisolir dan warga yang harus membuka akses jalan sendiri. Jadi, perbaiki jalan dulu supaya tidak jadi kabupaten termiskin,” pungkasnya. (rp13/c)