Bibi Meninggal, Sedih Banget, Eh...Gantung Diri
jpnn.com - MUARABULIAN – Abdul Latif (53) bunuh diri lantaran sedih ditinggal mati bibinya. Ia menghentikan nafasnya dengan cara gantung diri di dalam pondok kebun miliknya.
“Korban bunuh diri karena sedih bibinya meninggal dunia. Belakangan dia jadi linglung dan akhirnya ditemukan gantung diri di pondoknya,” kata Kapolsek Bajuang, AKP Dastu, Minggu (9/8).
Gantung diri yang dilakukan pria yang tinggal di RT 36, Dusun Kunangan Jaya II, Simpang Macan Areal PT. REKI, Desa Bungku, Kecamatan Bajubang, Batanghari, Jambi itu, diketahui sekitar pukul 08.30 WIB, Minggu (9/8). Seorang teman korban bernama Faizin (32), ketika itu mampir ke pondok korban.
Saksi berulang kali memanggil korban dari luar pondok. Namun, tidak mendapat sahutan sama sekali. Saksi kemudian mencoba mengintip dari jendela. Dia terkejut menemukan korban dalam posisi tergantung di dalam kamar pondok. “Korban ditemukan dalam posisi tergantung di kamar pondok,” sebut Dastu.
Korban memiliki istri dan anak, tinggal di RT 36 Desa Kunangan Jaya II. Jarak tempat tinggal korban dengan pondok kebun kira-kira satu kilometer. “Persoalan dengan keluarga tidak ada. Cuma, menurut keluarga dan warga setempat, korban ini berubah setelah bibinya meninggal. Dia merasa sedih, itu saja,” beber Dastu.
Hasil pemeriksaan kepolisian, korban dinyatakan murni gantung diri. Pada leher ditemukan tanda-tanda luka akibat jeratan tali. Lidah korban menjulur keluar serta adanya cairan keluar dari kemaluan korban. “Kita tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban,” sebutnya.
Korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk disemayamkan. Proses serah terima dilakukan kepolisian setelah pihak keluarga menolak proses otopsi yang ditawarkan pihak kepolisian.
Dalam kasus gantung diri ini, kepolisian menyita barang bukti berupa tali tambang berbahan plastik yang digunakan korban menjerat lehernya. Termasuk mangamankan pakaian yang dikenakan korban saat bunuh diri. (fes/ira)