Bidik Mahasiswa Arsitektur

jpnn.com - ILMU arsitektur di Indonesia makin berkembang pesat. Bahkan para arsitek muda semakin berkibar, tak hanya di tanah air melainkan juga di mancanegara. Tiga arsitektur muda berkelas internasional yang tergabung dalam biro Aboday kini berupaya lebih memasyarakatkan lagi arsitektur melalui sebuah buku yang mereka tulis. 

Buku berjudul F itu adalah sebuah monografi delapan tahun perjalanan mereka mulai dari biro arsitektur kecil hingga menjadi salah satu biro yang diperhitungkan di tanah air dan mancanegara. F sendiri kependekan dari Fame, Flirt dan Fortune. "Selama ini dunia arsitektur digambarkan sebagai dunia yang eksklusif dan hanya bisa dinikmati kalangan terbatas. Nah dengan Buku F kami ingin memasyarakatkan arsitektur," kata Rafael David, salah satu prinsipal Aboday dalam keterangan tertulisnya Sabtu (7/12).

David lantas menjelaskan satu persatu bagian dalam buku itu. Yang pertama, Fame adalah  bagaimana strategi mereka memilih proyek dengan cermat sehingga melambungkan nama biro Aboday walaupun masih tergolong muda. Kemudian Flirt adalah bagaimana memanusiakan sebuah karya menjadi penting. Bukan hanya bangunan saja yang menjadi faktor penting, namun di dalamnya ada manusia yang menjadi faktor terpenting karya arsitektur. 

Sedangkan Fortune adalah bagian dari sebuah keberuntungan untuk menghasilkan uang ataupun proyek dari sebuah profesi.

Meskipun dapat dinikmati semua kalangan, target utama Buku F adalah mahasiswa arsitektur di Indonesia. Dengan buku ini, Rafael berharap para mahasiswa itu mendapatkan gambaran mengenai dunia arsitek yang sebenarnya, “Ya, target utamanya mahasiswa agar mereka tahu dunia nyata dari asritektur. Bagaimana rintangan yang akan mereka hadapi di lima tahun pertama, cerita apa dibalik sebuah proyek, bukan sekedar hal teknis," ujarnya.

Aboday yang berdiri sejan 2006 merupakan akronim tiga arsitekturnya. Yakni, Rafael David, Ary Indra dan Johansen Yap. Mereka menitikberatkan pada dunia arsitektur dan interior. (rak/mas)