Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Bikin Berita Setting-an, Agar Makin Laris

Rabu, 06 November 2013 – 11:55 WIB
Bikin Berita Setting-an, Agar Makin Laris - JPNN.COM

jpnn.com - Zaman sekarang gampang sekali kalau mau tenar. Maksud tenar di sini adalah diberitakan di mana-mana. Di televisi, tabloid, koran, juga media online. Mereka diburu dan dicari media untuk dimintai konfirmasi.

--- 

KONTEN pemberitaannya tentu bukan hal positif, melainkan pemberitaan negatif dan cenderung kontroversi. Berselisih dengan sesama artis atau lawan jenis yang dikabarkan sebagai pasangan, berselingkuh, menikah diam-diam, dan sebagainya.

Berita-berita itu sebetulnya "dibuat" atau "diset". Bukan fakta yang sebenarnya. Pihak-pihak yang berkepentingan merencanakan itu semua untuk mendongkrak popularitas. Kasarnya, mereka semua ingin segera terkenal atau kembali terkenal. Di industri hiburan hal semacam itu marak. Biasanya disebut berita setting-an. 

Contoh kasusnya banyak. Yang masih hangat di ingatan adalah berita tentang komedian Kiwil dan pedangdut Lina Marlina. Lina meng-upload fotonya bersama Kiwil di jejaring sosial. Mereka berdua mengenakan busana pengantin. Kabar yang diembuskan, mereka berdua menikah diam-diam. Tidak ada yang tahu sebelumnya siapa Lina Marlina. Dari foto itu barulah diketahui bahwa dia berprofesi sebagai penyanyi dangdut. Lalu Kiwil, publik sudah mengenalinya sebagai komedian. Plus sudah dua kali menikah dan bercerai. Namun, popularitasnya biasa saja. 

Sejak foto itu di-upload, media mencari keduanya. Tentu saja Kiwil dan Lina ngilang dulu. Makin dicari-carilah keduanya. Momen seperti itu memang yang dimaui. Semakin ngilang, semakin dicari dan semakin diberitakan. Akhirnya mereka muncul, menyatakan bahwa foto itu dibuat untuk tujuan tertentu. Numpang tenar. Tentu ada kompensasi nominal yang diterima Kiwil. Sebab, berita itu sengaja dibuat demikian. Lina bisa numpang tenar melalui Kiwil dan Kiwil dapat uang dari situ. 

Komedian bernama asli Wildan Delta tersebut mengakuinya. "Kalau Lina terangkat namanya, ya berarti Kiwil masih punya power," kata dia. Kabarnya, Kiwil menerima puluhan juta rupiah demi berita bohong tersebut. Tapi, kata dia, setelah melakoni foto pre wedding pura-pura itu, dirinya hanya ditransfer Rp 2 juta. "Waktu itu Lina transfer Rp 2 juta sebagai ucapan terima kasih," ungkapnya. 

Kasus berikutnya adalah gosip perselingkuhan Daus Mini dengan pedangdut Merry Amril. Istri Daus Mini, Yunita Lestari, mengungkapkan kepada media bukti perselingkuhan suaminya. 

Tak berapa lama kemudian tiga orang tersebut menggelar jumpa pers untuk berdamai. Tanda bahwa kasus itu sudah selesai. Yunita sendiri membenarkan bahwa gosip perselingkuhan suaminya tersebut hanya rekayasa untuk menaikkan rating program televisi. Dia bilang sebetulnya sudah ingin berdamai dengan Merry, tapi pihak stasiun TV menyarankan menahan perdamaian tersebut. "Nanti saja damainya. Berantem dulu biar rating naik," aku Yunita. 

Bintang film seksi Roro Fitria juga mengaku pernah ditawari untuk terlibat dalam berita setting-an. Iming-imingnya, selain mendapat kompensasi nominal, namanya bisa terangkat. "Memang aku kan belum on the top ya. Godaan-godaan seperti ini pernah datang," ungkap bintang film Street Society itu. Roro dua kali ditawari manajemen artis untuk diset dekat dengan seorang public figure yang namanya sudah lebih dikenal. 

Sumber Jawa Pos di kalangan industri hiburan membenarkan adanya fenomena semacam itu. Dia pernah menjadi broker alias perantara untuk membuat berita setting-an. Biasanya artis yang berkepentingan untuk dibuatkan berita setting-an punya agenda tertentu. Misalnya akan merilis album baru sebentar lagi. Atau artis itu ingin namanya naik lagi supaya dapat job. "Idenya bisa datang dari manajemen artis atau artisnya langsung," papar dia. 

Setelah itu, konsepnya dipikirkan. Contohnya, ingin dibuat berita tentang konflik. "Misalnya berantem atau pemukulan," jelasnya. Atau digosipkan dekat dengan artis lain. Jika butuh gambar atau foto untuk menunjukkan bukti, mereka telah memikirkannya. Foto dan gambar bisa segera dibuat dengan gaya candid. Nah, untuk mencari pasangan setting-an, si artis bisa memilih. Mau berpasangan dengan artis yang sudah tenar sekali, yang sedang-sedang saja, atau sesama artis baru. 

Biasanya si artis pemohon akan meminta pasangan setting-an yang popularitasnya lebih jika dibandingkan dengan dirinya. "Kalau artisnya masih baru banget, biasanya cari artis kelas C. Pokoknya sudah lebih tenar. Kalau sama-sama baru, susah," tegas dia. Model pemberitaannya juga beragam, bergantung pendekatan. Misalnya hanya sekali pemberitaan atau dengan durasi. Maksud durasi di sini adalah merancang isu dalam waktu tertentu. Misalnya diset dekat, pacaran, lalu putus. 

Karena itu, artis yang menjadi partner setting-an tersebut mendapatkan kompensasi nominal. "Harganya sih bergantung nego. Rata-rata sih Rp 30 juta-Rp 40 juta. Bergantung, kalau yang berkepentingan dananya banyak, bisa lebih," urainya. Sejauh ini, ungkap dia, kalangan artis dari kelas biasa saja hingga artis papan atas bisa diajak untuk begitu. Tapi, artis kelas A jarang mau diajak setting-an dengan durasi. 

Selain itu, kompensasi artis-artis kelas A tersebut sangat mahal. Sebab, popularitas mereka di atas angin. Nempel sedikit, efeknya bisa dahsyat. Tak heran kalau mereka minta nilai tinggi hingga ratusan juta rupiah. "Waktu itu ada artis yang minta di-setting sama artis kelas A. Waktu dihubungi, dia minta Rp 120 juta. Artis ini lalu mundur, nggak jadi. Kemahalan soalnya," tuturnya. 

Ada juga model pemberitaan setting-an yang mengumbar aib sendiri. Dengan menyebar foto topless misalnya. Dia bilang, yang model begitu, biasanya si artis sudah depresi. (jan/c11/kim) 

Zaman sekarang gampang sekali kalau mau tenar. Maksud tenar di sini adalah diberitakan di mana-mana. Di televisi, tabloid, koran, juga media online.

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close