Bikin Meja-Kursi Cyborg, Finalis Kompetisi Desain Eropa-Asia
Sabtu, 23 Oktober 2010 – 12:32 WIB
Dia mendesain meja beragam bentuk. Satu meja bisa diisi lima hingga delapan murid. Dalam satu kelas, cukup lima hingga enam meja. Itu membuat banyak ruang lapang dalam kelas. Dengan begitu, siswa bisa lebih dinamis dan leluasa bergerak. Para guru pun bisa mengeksplorasi pelajaran dengan lebih banyak praktik. Meja-kursi Didi cocok untuk TK dan SD yang menerapkan sistem belajar aktif.
Meja-meja pun dibikin tidak monoton. Ada yang berbentuk oval dan setengah lingkaran. Meja-meja tersebut umumnya tidak dicat agar terlihat lebih natural seperti kelas-kelas di luar negeri. "Desainnya dibikin ergonomis dan membuat pembelajaran lebih menyenangkan," tegas mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) angkatan 1993 tersebut.
Karena desainnya itu, Didi menjadi finalis Asia Europe Classroom Award pada 2004 yang diadakan Creative Movement, sebuah kompetisi desain yang disponsori British Council. Awal tahun ini, dia bahkan diundang untuk bertemu Pangeran Charles dalam acara Mosaic International Summit 2010 di Inggris. Dia mewakili Mosaic International Indonesia.