Bila Perokok Berkurang, Australia Barat Untung Rp1,3 Triliun
Semakin banyak penurunan jumlah perokok, semakin menguntungkan bagi pemerintah di Australia. Laporan terbaru mengatakan bila tingkat perokok turun 4 persen di tahun 2030, Australia Barat akan bisa menghemat anggaran $ 1,3 M (sekitar Rp 1,3 triliun).
Laporan yang dibiayai oleh Dewan Kanker Australia Barat ini menyebutkan penghematan itu adalah rata-rata $ 6 ribu dolar (sekitar Rp 60 juta) per orang.
Penulis laporan Professor David Collins mengatakan target penurunan 4 persen itu mungkin bisa terjadi tetapi mengakui sebagai hal yang cukup ambisius.
Dia juga menambahkan adanya hal-hal lain yang tidak langsung kasat mata yang terjadi bila tingkat harapan hidup meningkat karena turunnya jumlah perokok.
"Merokok membuat orang mati lebih cepat. Jadi akan ada manfaat yang sangat jelas bila orang hidup lebih lama, penderitaan yang lebih kecil bag mereka, keluarga maupun teman-teman mereka." kata Collins.
Collins mengatakan karenanya orang juga akan hidup dan bekerja lebih lama, yang akan menciptakan keuntungan bagi bisnis sekitar $ 700 juta per tahun.
"Biaya itu berkenaan dengan ketidakhadiran di tempat kerja, menurunnya produktivitas di tempat kerja, dan menurunnya jumlah tenaga kerja karena kematian lebih muda para pekerja usia produktif." tambah Prof Collins.
Jumlah perokok di Australia Barat sekarang ini adalah sekitar 10 persen. Laporan itu mengatakan merokok menjadi penyebab kematian 1.420 warga Australia Barat di tahun 2009-2010.