Bisa Jadi Jokowi Tarik Agum dan Moeldoko untuk Hadang Gatot
jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah spekulasi bermunculan menyikapi langkah Presiden Joko Widodo menarik dua pensiunan TNI berpangkat jenderal ke lingkaran dekatnya. Yakni Jenderal (Purn) Agum Gumelar dan Jenderal (Purn) Moeldoko.
Agum yang juga ketua umum Pusat Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri) masuk ke istana sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Sedangkan Moeldoko yang lengser dari posisi Panglima TNI pada 8 Juli 2015 masuk istana sebagai Kepala Staf Presiden (KSP) menggantikan Teten Masduki.
Praktis, kini ada empat jenderal senior di lingkaran dekat presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu. Selain Agum dan Moeldoko, ada pula Jenderal (Purn) Luhut B Pandjaitan dan Jenderal (Purn) AM Hendropriyono.
Salah satu analisis yang muncul menyebut masuknya Agum dan Moeldoko ke barisan pendukung Presiden Jokowi adalah untuk mengantisipasi jika mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo maju di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Sebab, beberapa waktu lalu nama Gatot cukup santer digadang-gadang untuk menjadi calon presiden.
Menurut pengamat politik Boni Hargens, spekulasi tersebut cukup masuk akal. Namun, Boni menduga masuknya Agum dan Moeldoko bukan hanya untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya Gatot.
"Saya kira masih banyak nama jenderal lain yang mungkin akan bergerak dalam Pemilihan Presiden 2019. Seperti Pak Prabowo Subianto, Pak Edy Rahmayadi dan sebagian purnawirawan yang dekat dengan partai oposisi seperti PKS, PAN dan Gerindra," ujar Boni kepada JPNN, Jumat (19/1).
Boni meyakini Jokowi yang digadang-gadang maju kembali sebagai calon presiden di Pemilu 2019 tentu tidak tinggal diam menghadapi strategi yang telah disiapkan calon rivalnya. "Apa pun itu, Jokowi tentu mempersiapkan kuda-kuda, bagaimana menghadapi lawan yang tangguh di pilpres nanti," pungkas Boni.(gir/jpnn)