BNN Datang, Siswa Kecanduan Rokok Curhat
jpnn.com - Siswa SMA Imanuel Kota Batu, Malang, Jawa Timur cukup antusias mengikuti sosialisasi pencegahan penyalahgunaan narkoba di sekolah mereka, Selasa (20/5). Mereka tidak hanya mendengarkan penjelasan dari Kasi Pencegahan BNN Kota Batu, Edi HK dan petugas lainya, melainkan ikut aktif melempar pertanyaan.
Bahkan, salah satu siswa sempat curhat sebelum melontarkan pertanyaan. Siswa laki-laki itu, ngaku hingga sekarang masih kecanduan rokok. Dia ingin berhenti namun tidak bisa melakukannya.''Bagaimana cara untuk berhenti? mungkin Bapak dan Ibu dari BNN bisa memberikan tips untuk berhenti merokok,''ujar siswa tersebut seperti yang dilansir Malang Post (Grup JPNN.com), Rabu (21/5).
Rokok memiliki sifat adiktif, karena bisa menimbulkan ketergantungan bagi pemakainya. Rokok juga menjadi hal yang berbahaya, lantaran bisa menjadi pintu masuknya narkoba. Karena itu, petugas BNN kota ini menghimbau siswa SMA Imanuel tidak merokok bahkan secepatnya menghentikan bila sudah ada yang terlanjur mengisap rokok.
Salah satu penyuluh BNN, Siska menjelaskan, sikap berhenti merokok harus menjadi kemauan diri sendiri. Caranya, mereka bisa memanfaatkan lingkungan untuk memberikan dukungan.
Siska pun mengenang seorang temannya yang pingin berhentik merokok, dengan cara meminta Siska memberlakukan sikap ekstrim jika mengetahui sang teman merokok.''Pokoknya kalau lihat aku sedang merokok, langsung ludahi mukaku. Itulah permintaan teman saya itu. Ini berarti kemauan keras harus ditunjukkan oleh diri sendiri, sedangkan lingkungan akan memperkuat,'' jelas Siska.
Edi HK, Kasi Pencegahan BNN Kota Batu, lebih banyak mengurai upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba, jenis-jenis obat haram itu termasuk sifat-sifat yang sangat membahayakan bagi sang pengguna.
'' Sekarang siapa saja bisa menjadi pengedar. Seorang siswa SMP di wilayah Malang raya, juga ada yang sudah menjadi pengedar. Malahan pernah terungkap seorang penjual cilok di Kota Batu, ikutan berjualan pil koplo yang diedarkan kepada siswa. Semua itu harus diwaspadai,'' tegas Edy HK. (feb/sir/lyo)