Bom Surabaya, Presiden Joko Widodo Diminta Evaluasi BIN
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Garda Pemuda (GP) NasDem Prananda Surya Paloh menilai, peristiwa ledakan tiga gereja di Surabaya yang telah menelan enam korban jiwa ini menjadi pukulan telak bagi rasa keamanan Indonesia.
Karena itu, Prananda meminta Presiden Joko Widodo untuk menjadikan tragedi ini sebagai landasan memberikan perhatian khusus terhadap kinerja institusi pemerintahan terkait.
“Kami mengutuk keras kejadian tersebut. Kehidupan sebagai warga negara terancam. Presiden harus segera melakukan evaluasi terhadap aparat keamanan kita! Ke mana Badan Intelijen Negara?” tegas Prananda dalam keterangan yang diterima, Minggu (13/5).
Anggota Fraksi Partai NasDem DPR ini juga menyoroti peran Polri sebagai pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dan penegak hukum dalam menindaklanjuti aksi terorisme ini.
“Kepolisian harus segera melakukan evaluasi internal mengapa hal ini bisa terjadi. Melakukan segala cara dalam mengusut sampai tuntas dan menindak tegas pihak yang bertanggungjawab atas kejadian yang keji dan tidak manusiawi ini,” kata Prananda.
Prananda juga mengimbau seluruh elit politik dan masyarakat untuk tidak mempolitisasi tragedi ini untuk kepentingan tertentu, khususnya dengan membawa isu agama.
Kepada seluruh korban, kata Prananda, pihaknya turut menyampaikan rasa simpatinya terhadap para keluarga korban yang terdampak dan menuntut ketegasan dari institusi pemerintahan terkait yang bertanggung jawab dalam menuntaskan isu terorisme di Indonesia.
“Garda Pemuda NasDem turut berduka cita yang sedalam-dalamnya bagi korban serta keluarga para korban yang diakibatkan oleh aksi bom bunuh diri di Surabaya hari ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan sebesar-besarnya dalam menghadapi musibah ini,” harapnya. (tan/jpnn)