Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Brexit Macet Sampai 20 Km, Begini Kata Kakorlantas Polri

Minggu, 10 Juli 2016 – 08:55 WIB
Brexit Macet Sampai 20 Km, Begini Kata Kakorlantas Polri - JPNN.COM
Tol Brebes Timur. Foto Radar Tegal/jpnn

jpnn.com - CIKARANG - Kemacetan hingga 20 Km saat arus mudik, yang terjadi di Tol Pejagan dan Brebes Timur (Brexit), masih menjadi perbincangan hangat. Dikabarkan, ada sebanyak 12 pemudik yang meninggal lantaran kemacetan parah tersebut.

Menanggapi hal itu, Kakorlantas Polri, Irjen Agung Budi Maryoto tak mau saling tuding dan menyalahkan. Kekurangan itu, pihaknya jadikan bahan introspeksi untuk menjadi lebih baik.

"Saya tidak mau menyalahkan orang, lebih baik bagi saya di mana kekurangannya saya perbaiki," kata Agung saat meninjau arus balik di Cikarang, Sabtu (9/7) malam.

‎Ia menjelaskan dari hasil evaluasi dengan berbagai pihak terkait, ada beberapa faktor penyebab kemacetan parah saat arus mudik lebaran kemarin. Di antaranya faktor sarana prasarana, kemudian masyarakat (pemudik) yang tidak menaati aparat di lapangan.

"Infrastruktur itu bukan tol tujuan perlintasan kecil, tapi digunakan masyarakat semuanya ingin lewat situ. Kami sudah sekat-sekat sampai Brebes Barat, Pejagan Kanci," ujarnya.

Kemudian, perbaikan jembatan yang belum selesai, juga ikut menjadi pemicu kemacetan panjang. "Ada palang kereta api juga tidak bisa diganggu gugat, karena tiap 20 menit berhenti jadi kita ikuti itu, itu memperlambat arus," jelas Agung.

Di samping itu, Agung mengaku mendapatkan laporan dari anggota di lapangan ada masyarakat pemudik yang terlalu menyepelekan perjalanan terutama mereka yang tidak memahami arahan polisi.‎ Karena, petugas mengarahkan pemudik tapi tak dihiraukan.

"Kami mohon patuhi petugas di lapangan," harap Agung seperti dilansir dari Jawapos.com. (elf/chi/jpnn)

CIKARANG - Kemacetan hingga 20 Km saat arus mudik, yang terjadi di Tol Pejagan dan Brebes Timur (Brexit), masih menjadi perbincangan hangat. Dikabarkan,

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close