Brimob Kembali Kenakan Seragam Loreng
jpnn.com - DEPOK - Korps Brimob Polri kembali menggunakan seragam loreng saat momen Hari Ulang Tahun yang ke 69, Jumat 14 November 2014. Seragam loreng itu sudah sekian lama tidak dipakai atau sejak reformasi 1998.
Pada peringatan ultah di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Jumat (14/11), Kapolri Jenderal Sutarman dan jajaran terlihat berwibawa mengenakan seragam loreng.
"Sesuai dengan keputusan saya, tadi kita gunakan kembali (seragam loreng). Baju (loreng) ini sudah lama tidak dipakai," kata Kapolri usai memimpin upacara.
Menurut Kapolri, baju loreng ini biasanya digunakan untuk tugas-tugas operasi khusus. Seperti tugas untuk anggota berpatroli di Poso mengejar beberapa pelaku terorisme yang masuk-masuk ke hutan. Selain itu juga untuk mengejar kelompok separatis di Papua yang berada di hutan mau pun pegunungan.
Sutarman melanjtkan, untuk mengejar pelaku kejahatan dan kelompok separatis di hutan diperlukan peralatan yang cukup serta penyamaran dengan menggunakan baju loreng. "Itu salah satu alasan mengapa menggunakan kembali baju ini. Saya kira tidak ada identitas itu, ini kekhasan untuk penyamaran yang membuat kita (bisa) masuk ke medan-medan itu," jelas Kapolri.
Dia mengatakan, nantinya mungkin ada aturan lebih jauh dari Kepala Korps Brimob untuk penggunaan baju ini. "Mungkin waktu upacara atau penugasan khusus. Ini kekhasan penyamaran pada saat kita butuh pakaian itu," paparnya.
Dalam peringatan HUT Brimob ini selain menampilkan keahilan terjun payung dan bela diri, juga mempertontonkan kemampuan Tim Brimob dalam mengantisipasi aksi teroris yang membawa kabur bahan kimia dan radioaktif.
"Kita tampilkan unit kita yang tangani masalah kimia dan biologi, radioaktip. Kita punya kemampuan itu tapi mungkin masyarakat tidak tahu. Kita sampaikan ke masyarakat untuk berlindung dari kimia dan radioaktip), bukan hnya petugas," katanya. (boy/jpnn)