Broker Belum Siap Perubahan Fraksi
JAKARTA - Enam perusahaan anggota bursa (AB) menyatakan belum siap secara teknis melaksanakan perubahan fraksi saham dan pengurangan jumlah saham dalam lot yang mulai berlaku 6 Januari 2014. Bursa Efek Indonesia (BEI) pun meningkatkan konsultasi menggandeng pihak lain memastikan agar seluruhnya siap selambat-lambatnya akhir tahun ini.
Direktur Pengawasan Kepatuhan Anggota Bursa BEI Samsul Hidayat mengatakan, belum lama ini pihaknya memang menerima laporan dari enam broker yang belum siap. Laporan tersebut langsung ditindaklanjuti dengan sosialisasi dan penanganan teknis agar persoalan bisa diatasi.
"Saya yakin sekarang jumlahnya sudah berkurang. Paling tinggal beberapa saja yang belum siap," ujarnya di gedung BEI kemarin.
Meski begitu, Samsul enggan menyebut broker mana saja yang belum siap. Yang pasti, saat ini terdapat 116 AB tercatat di BEI. Pihaknya terus memfasilitasi dan membantu penanganan atas ketidaksiapan tersebut termasuk tingkat kesulitannya.
"Tapi prinsipnya itu terkait teknis saja. Kan ada sistem front office dan back office. Nah itu mereka belum match," terangnya. Seperti diwartakan, fraksi harga (tick price) saham diperkecil menjadi tiga kelompok harga dan jumlah satuan lot berubah menjadi 100 dari semula 500 lembar per lot.
Samsul meyakini tidak ada persoalan dari sisi finansial karena tidak butuh investasi khusus untuk AB dalam menyesuaikan aturan terbaru ini. Hanya tinggal menyetel ulang sistem yang sudah ada dari sisi parameternya. "Tapi dulu ada yang tidak antisipasi, tidak dibuat di dalam lock script-nya. Jadi script-nya masih harus diubah," terusnya.
Atas dasar itu, BEI menggandeng pihak lain terutama vendor untuk menyelesaikan persoalan yang masih menghambat para broker dalam pelaksanaan perubahan ini. "Bukan hanya kepada yang belum siap, kepada yang lain juga kita uji terus. Kita lakukan simulasi terus," yakinnya.
Sebelumnya, Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan, masih ada enam AB yang menyatakan belum siap menyambut diberlakukannya kebijakan tersebut. "Ada sekitar enam AB yang belum siap secara teknis menyambut kebijakan perubahan satuan perdagangan saham (lot size) dan fraksi harga," ucapnya.
Namun, Ito meyakinkan bahwa kendala tersebut bukan persoalan sangat serius dan tidak akan menghambat rencana pemberlakuan pada 6 Januari 2014.
"Itu bukan masalah besar. Hanya penyesuaian hardware dan software. Jadi semua AB dan vendor data harus menyesuaikan sistemnya di bursa. Rencananya, kami masih akan melalukan testing data lagi, mungkin sebanyak dua kali lagi. Kami pastikan 6 Januari 2014 seluruh AB dan vendor data sudah siap semua," tegasnya. (gen/oki)