BSN Dorong SMK Tingkatkan Kemampuan dan Wawasan Berstandar Internasional
jpnn.com - JAKARTA - Dua SMA (SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya dan SMA Lazuardi GIS Depok) yang terpilih mewakili Indonesia di ajang Olimpiade Standardisasi Internasional Korea Selatan, sudah melewati serangkaian seleksi mulai kabupaten/kota hingga tingkat nasional.
Seleksi tidak hanya diikuti peserta dari SMA, tetapi juga siswa SMK. Namun, selama tiga tahun berturut-turut, peserta dari SMK belum ada yang lolos hingga tingkat nasional.
"Jadi yang diseleksi bukan hanya siswa SMA, dari SMK pun banyak yang ikut. Tapi mereka hanya sampai tingkat kabupaten/kota," kata Kepala Bidang Diklat Badan Standardisasi Nasional (BSN), Mayastria Yekttiningtyas, di sela-sela penjemputan delegasi Indonesia dari Korsel, Sabtu (6/8) malam.
Ia mengungkapkan alasannya mengapa siswa SMA banyak lolos dalam kompetisi pada level internasional. Hal itu terkait kemampuan dan wawasan para siswa.
Untuk itu, dia berharap para siswa SMK juga meningkatkan kemampuan dan wawasannya agar mampu bersaing pada tingkat internasional atau berstandar internasional.
Menurutnya, delegasi Olimpiade dari Indonesia adalah tim yang terpilih melalui Kompetisi Standardisasi pada tingkat nasional yang diselenggarakan oleh BSN pada Juni 2016. Kompetisi standar baik di tingkat nasional dan internasional bertujuan mendorong generasi muda untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya standar.
Selain itu, bertujuan meningkatkan keterampilan kreativitas ilmiah siswa melalui latihan membuat standar yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Alhamdulillah selama tiga tahun ikut Olimpiade Standardisasi Internasional Korsel, delegasi Indonesia selalu mendapatkan medali. 2014 tim Indonesia raih emas dan perak, 2015 mendapatkan perak dan perunggu. Tahun ini dapat emas dan perunggu," tandasnya.(esy/jpnn)