BTN Bidik Kredit Aguan Rumah Capai Rp 8,82 triliun
jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (BTN) membidik Kredit Agunan Rumah yang disalurkan hingga akhir 2017 mencapai Rp 8,82 triliun.
Direktur Consumer Banking Bank BTN Handayani mengatakan, di samping berfokus menjadi integrator Program Sejuta Rumah melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi serta KPR Non-Subsidi, perseroan juga terus menggenjot bisnis equity loan. Salah satu yang ditingkatkan yakni Kredit Agunan Rumah (KAR).
KAR merupakan equity loan atau fasilitas kredit perumahan non Kredit Pemilikan Rumah (non-KPR) yang disalurkan Bank BTN.
Melalui KAR, masyarakat dapat memperoleh dari Bank BTN untuk memenuhi berbagai kebutuhan konsumsi dengan menjaminkan rumah tinggal, apartemen, rumah toko, atau rumah kantor.
BTN membidik posisi KAR perseroan naik 10 lersen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp 8,02 triliun pada Desember 2016.
“Kami menggelar Program Gebyar Uang Tunai bersama Bank BTN khusus untuk mengapresiasi para debitur setia. Targetnya, dari program ini akan ada tambahan kredit senilai Rp 600 miliar,” ujar Handayani di Jakarta, Senin (5/6).
Dalam program yang digelar serentak di seluruh Indonesia tersebut, Bank BTN menawarkan produk khusus untuk mengapresiasi para debitur KPR, Kredit Pemilikan Apartemen (KPA), Kredit Bangun Rumah (KBR), dan KAR yang tercatat lancar mengangsur selama dua tahun terakhir.
Ada beragam produk khusus yang ditawarkan hingga 30 Juni 2017. Di antaranya, yakni debitur Bank BTN mendapatkan fasilitas kredit tambahan melalui mekanisme kompensasi dan top up dengan KAR BTN.
"Pada mekanisme kompensasi, debitur bisa mendapat kredit baru untuk melunasi pinjaman yang lama. Nantinya, selisih antara pinjaman baru dan lama tersebut, bisa diambil dalam bentuk uang tunai. Lalu, untuk mekanisme top up, debitur bisa mendapatkan pinjaman baru dengan nilai sebesar selisih antara plafon kredit lama dengan posisi pinjaman saat ini," jelasnya.
Pada program ini, Bank BTN juga menawarkan proses persetujuan yang cepat.
"Kami pun memberikan diskon biaya provisi dan administrasi sebesar 50%, serta jangka waktu pinjaman hingga 15 tahun,” tutur Handayani.(chi/jpnn)