Bu Menteri Susi, Kapal Asing Sering Buang Limbah di Laut Batam Loh
jpnn.com - BATAM - Perairan Batam mejadi tempat pembuangan sampah serta limbah kapal. Hal ini kerap terjadi setiap tahun, terutama saat musim utara karena minimnya pengawasan.
"Pemerintah tahu, tapi terkesan membiarkan," ungkap Anggota Komisi III DPRD Kota Batam, Muhammad Jefri Simanjuntak seperti dikutip batampos.co.id (grup JPNN), Kamis.
Menurut Jefri, pembersihan kapal (tank cleaning) umumnya dilakukan di OPL (out of port limit). Limbah serta sampahnya dibuang begitu saja agar tak mengeluarkan biaya besar.
"Itu semua perbuatan ilegal. Kapalnya berbendera asing, tapi yang melakukan orang kita semua," ucap Jefri. Bahkan ada oknum petugas yang membekingi kegiatan itu.
Ketika musim utara, limbah terbawa angin dan mencemari laut Batam. Mengganggu mata pencaharian nelayan, mereka sulit mencari ikan. "Juga merusak area wisata. Kalau begini terus, hancur Batam sebagai kota tujuan wisata," tuturnya lagi.
Modus pembuangan limbah ini menurutnya sudah lama diketahui pemerintah. "Gampang untuk mengungkapnya, karena rutin dilakukan," ujarnya.
Namun pemerintah tak memiliki keinginan untuk menertibkan dan meminimalisir hal ini. "Harusnya seluruh pihak bersinergi. Pemko, BP, dan provinsi duduk bersama,"kata Jefri.
Koordinasi dengan instansi terkait lainnya, seperti TNI, Polri, serta Bakorkamla. "Bila hal ini dilakukan takkan ada lagi yang membuang limbah sembarangan," bebernya.(hgt/ray)