Bu Risma, Pangeran Charles, dan Saya
Catatan Kajari Surabaya Didik Farkhan AlisyahdiAcara dihadiri ratusan undangan dari kedutaaan besar negara-negara sahabat Inggris. Adapun narasumber diskusi panel adalah Vice President Pepsicola Mr. Mehmood Khan, CEO Global Environment Facility Naoko Ishii, lalu Estelle Brachlianoff selaku Senior Executive VP Veolia, Reolof Westerbeek, president of Amcor Flexibles Asia Pacific, Amcor.
Mereka tampil sebelum session khusus testimoni Bu Risma. Selesai diskusi panel dan testimoni Bu Risma, baru Pangeran Charles memberi sambutan. Oleh panitia sudah “diwanti-wanti,” bila undangan tidak boleh ambil foto dan video sang pangeran saat di podium.
Saya pun patuh tidak berani ambil gambar. Meski naluri saya sebagai mantan wartawan “memanggil” untuk mengabadikan momen itu. Pingin sekali saya curi-curi gambar Pangeran Charles, tapi tidak berani.
Takut “ditangkap” ajudan pangeran Charles he he.... Baru setelah acara seremonial selesai, kami berkesempatan bertemu dan berbincang dengan sang Pangeran.
Saya tatap langsung muka Pangeran Charles. Maklum selama ini saya hanya bisa melihat di televisi dan koran. Ternyata, orangnya ramah dan tidak jaim. Perbincangan diawali ketika Bu Risma menyapa dan “memamerkan” payung yang dibuat dari limbah plastik kepada Pangeran Charles.
Sang pangeran sangat tertarik sampai nunduk kepalanya dan tersenyum melihat dan memperhatikan payung dari limbah plastik itu. Perbincangan makin hangat ketika Pangeran Charles menyampaikan pujian kepada Bu Risma.
“Saya sudah tahu semua yang anda lakukan untuk pengelolaan sampah di Surabaya. Saya pernah mengunjungi negara Anda beberapa tahun lalu,” kata Pangeran Charles kepada Bu Risma dengan ramah di depan undangan lain yang mengerubuti.
Perbincangan memang singkat, sehingga Bu Risma tidak ada kesempatan mengenalkan anggota tim Surabaya kepada Pangeran Charles.