Bukan Pindad! Inilah Kisah Pabrik Senjata Pertama...
Siapa Affandi? “Jabatan yang dipegang Pak Affandi sangat banyak sekali. BBI AL (Barisan Buruh Indonesia Angkatan Laut), TKR, semua Pak Affandi yang pimpin...istilahnya dia itu Pak RT PAL. ”
Seminggu sebelum Affandi memberi perintah agar barang-barang di Ujung, Surabaya dipreteli dan dikeluarkan, dia terlebih dahulu memberi perintah supaya membentuk Angkatan Laut.
“Ternyata apa yang jadi perintah Pak Affandi itu benar. Seandainya kita tidak bergerak menyelamatkan barang-barang itu, bisa jadi anak-anak PAL berantakan. Dengan adanya aktivitas yang dikerjakan, kita jadi punya wadah. Dan hasilnya ternyata bermanfaat sekali bagi perjuangan,” kata Ing Wibisono.
Mengeluarkan barang-barang dari Ujung bukan perkara mudah. Berat betul. "Dalam masa perjuangan itu, ada larangan bagi laki-laki keluar dari Surabaya. Aturan itu sudah menjadi kesepakatan bersama rakyat Surabaya untuk berjuang mempertahankan wilayah," tulis buku Jejak Intel Jepang.
Menyiasati itu, buruh-buruh PAL membentuk panitia persiapan mengeluarkan barang-barang.
Setelah dipersiapkan dengan matang, akhirnya berhasil. Selain barang-barang, panitia juga bertugas mengeluarkan para pekerja PAL, terutama tenaga ahli.
“Susah payah mengeluarkan (barang-barang dari Ujung) tapi toh berhasil,” Ing Wibisono mengenang suka duka saat itu.
Pada Oktober 1945, Belanda datang ke Surabaya membonceng Sekutu. Mereka ke Ujung. Bukan main kagetnya mereka mendapati perkakas milik ME di Ujung telah raib.