Bursa Miskin Sentimen Positif
JAKARTA - Belum adanya sentimen positif cukup kuat dalam waktu dekat membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi kembali melemah pada awal pekan ini. Memasuki pertengahan bulan terakhir 2013, dominasi sentimen masih bersumber dari kekhawatiran pengurangan stimulus (tapering off) di Amerika Serikat (AS) yang semakin mendekati hari penentuan.
Analis PT Sinarmas Sekuritas Christandi Rheza Mihardja memperkirakan indeks masih bergerak melemah di rentang 4.150-4.204. Akhir pekan lalu indeks ditutup turun 37,38 poin (0,88 persen) ke level 4.174,83.
"Perdagangan akan dipengaruhi data PPI (producer price index) Amerika yang diperkirakan naik 0,8 persen daripada tahun sebelumnya. Selain itu, Senin (hari ini) akan dirilis data manufacturing index Jepang yang diperkirakan berada di level 19," ujarnya kemarin.
Namun secara umum, menurut dia, investor masih sangat terpengaruh kemungkinan dilakukannya tapering off oleh Bank Sentral AS (The Fed). Rapat The Fed sendiri dijadwalkan pada 19 Desember 2013.
Senior Research PT HD Capital Yuganur Wijanarko menyatakan bahwa antisipasi pengurangan stimulus oleh The Fed membuat perdagangan di bursa saham sepi. Hal itulah yang menyebabkan IHSG pada akhir pekan lalu ditutup di zona merah.
Selain itu, dari dalam negeri lanjutan pelemahan rupiah terhadap USD turut menghambat laju IHSG. Pada awal pekan ini, Yuganur memperkirakan faktor rupiah dan sentimen AS masih membuat IHSG terkoreksi. "Tes low (level terendah) lima bulan terakhir di 4.100," ungkapnya.
Indeks diperkirakan bergerak di rentang support 4.100-4.070 dan resistance 4.314-4.366. Investor direkomendasikan beli di harga rendah (buy on weakness) bila mendapati keadaan oversold (jenuh jual) di beberapa saham pilihan.
Kondisi bursa AS pada akhir pekan lalu; indeks Dow Jones naik 15,93 poin (0,10 persen) ke 15.755,36; indeks S&P500 menipis 0,18 poin (0,01 persen) ke 1.775,32; dan Nasdaq menguat 2,57 poin (0,06 persen) ke 4.000,98. (gen/oki)
Rekomendasi:
BBRI BRI 7.000 6.850 7.250
UNVR Uni lever 25.950 25.500 27.500
M LPL Multipolar 365 345 370
MNCN Media Nusantara 2.550 2.375 2.575